Tragedi di Pelabuhan Nunukan: Satu Nyawa Melayang, Lima Terluka dalam Insiden KM Malindo Express
Tragedi di Pelabuhan Nunukan: Satu Nyawa Melayang, Lima Terluka dalam Insiden KM Malindo Express
Nunukan, Kalimantan Utara - Suasana duka menyelimuti Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, Kalimantan Utara, menyusul insiden kecelakaan laut yang melibatkan kapal reguler KM Malindo Express. Kapal yang melayani rute Nunukan - Tawau, Malaysia, mengalami musibah saat hendak bersandar, mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan lima lainnya menderita luka-luka. Peristiwa nahas ini terjadi pada hari Rabu (19/3/2025) sekitar pukul 14.30 WITA.
Korban meninggal dunia teridentifikasi sebagai Mustamin, seorang pria berusia 50 tahun, warga Jalan Tien Soeharto, Nunukan Timur. Mustamin menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan pada pukul 18.19 WITA setelah mengalami luka serius akibat terjepit di antara dua badan kapal. Kondisi korban, seperti yang tergambar dalam video dan foto yang beredar, menunjukkan luka yang cukup parah, termasuk robekan pada otot bisep tangan kanan dan luka lebam di area bahu dan dada kanan.
Selain Mustamin, lima orang lainnya turut menjadi korban luka dalam insiden ini. Di antara para korban luka, terdapat dua warga negara Malaysia yang ikut dalam pelayaran tersebut. Berikut adalah daftar identitas korban luka:
- Joy Tappi (48), warga Jalan Teuku Umar, Nunukan Tengah: Luka berat.
- Rachmat (42), kru kapal, warga Desa Ballianging, Bulukumba, Sulawesi Selatan: Luka berat.
- Mansur (38), buruh TKBM, warga Jalan Muh. Hatta, Nunukan Timur: Luka berat.
- Bahar Bin Samsuddin (56), WN Malaysia: Luka ringan.
- Mohd Syahril Bin Bahar (30), WN Malaysia: Luka ringan.
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan yang dihimpun, insiden bermula saat kapal mengalami kendala mesin saat melakukan manuver untuk bersandar di dermaga Pelabuhan Tunon Taka. Tali kabel handle gearbox bagian kiri kapal dilaporkan putus, menyebabkan kapal kehilangan kendali dan menabrak beton dermaga. Akibat benturan keras tersebut, sebagian badan depan kapal masuk ke kolong dermaga, merusak pagar sisi kanan kapal, memecahkan kaca depan penumpang, serta menyebabkan penyok pada bagian haluan kapal. Pilar dermaga pun turut mengalami kerusakan akibat hantaman tersebut.
Iptu Andre Azmi Azhari, Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tunon Taka, menjelaskan bahwa tidak ada indikasi masalah apapun saat kapal bertolak dari Tawau menuju Nunukan. Namun, saat proses sandar berlangsung, kendala teknis muncul dan menyebabkan kecelakaan.
Investigasi Mendalam
Saat ini, pihak kepolisian bersama dengan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) tengah melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap penyebab pasti terjadinya kecelakaan. Keterangan dari kapten kapal, Sabindo bin Daniel, dan pemilik kapal, Lili, telah diambil untuk membantu proses penyelidikan.
Insiden ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, mengingat adanya korban jiwa dan keterlibatan warga negara asing. Upaya pemeriksaan menyeluruh terus dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Pihak berwenang berkomitmen untuk menindaklanjuti kasus ini dengan serius dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan keselamatan pelayaran di wilayah tersebut.