Mensos Dorong Pendidikan Inklusif Melalui Pengembangan Sekolah Rakyat Percontohan di Pondok Indah

Mensos Dorong Pendidikan Inklusif Melalui Pengembangan Sekolah Rakyat Percontohan di Pondok Indah

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam meningkatkan akses pendidikan bagi keluarga kurang mampu dan penyandang disabilitas. Hal ini diwujudkan melalui peninjauan langsung kesiapan lahan dan fasilitas yang akan dijadikan Sekolah Rakyat percontohan di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Gus Ipul menyampaikan, inisiatif Sekolah Rakyat ini merupakan respons terhadap kebutuhan mendesak akan pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan rentan. Lokasi yang ditinjau, yang merupakan bagian dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Profesi di Margaguna, dinilai strategis dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi pusat pendidikan inklusif yang representatif.

"Kita ingin memastikan bahwa anak-anak dari keluarga kurang mampu memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Sekolah Rakyat ini adalah wujud komitmen pemerintah untuk mewujudkan keadilan sosial di bidang pendidikan," ujar Gus Ipul usai melakukan peninjauan.

Dalam peninjauan tersebut, Mensos menyoroti beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pengembangan Sekolah Rakyat, antara lain:

  • Infrastruktur: Meskipun area yang tersedia cukup luas, renovasi dan penyesuaian perlu dilakukan untuk memenuhi standar sekolah yang modern dan inklusif.
  • Kurikulum: Kurikulum yang diterapkan harus relevan dengan kebutuhan peserta didik, dengan penekanan pada pengembangan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja.
  • Inklusivitas: Sekolah harus terbuka bagi penyandang disabilitas, dengan menyediakan fasilitas dan dukungan yang memadai.
  • Pengembangan: Mensos juga mengusulkan penambahan lahan seluas 1,9 hektar untuk membangun model atau prototipe Sekolah Rakyat yang representatif.

Gus Ipul menambahkan, pada tahap awal, Sekolah Rakyat akan fokus pada jenjang SMA, dengan membuka empat rombongan belajar (rombel). Keputusan ini didasarkan pada data Kementerian Sosial yang menunjukkan tingginya kebutuhan pendidikan SMA di kalangan anak-anak dari keluarga miskin.

"Data menunjukkan bahwa banyak anak-anak dari keluarga kurang mampu yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA. Oleh karena itu, kita akan memulai dengan tingkat SMA, sambil terus mengembangkan program pendidikan untuk jenjang lainnya," jelas Gus Ipul.

Selain itu, Mensos juga menanggapi aspirasi masyarakat terkait dengan integrasi madrasah ke dalam sistem Sekolah Rakyat. Ia menyatakan bahwa aspirasi ini akan dipertimbangkan secara serius dan akan dilaporkan kepada Presiden untuk mendapatkan arahan lebih lanjut.

"Kami sangat terbuka terhadap masukan dari masyarakat. Aspirasi terkait dengan madrasah akan kami sampaikan kepada Bapak Presiden untuk mendapatkan pertimbangan yang seksama," kata Gus Ipul.

Pengembangan Sekolah Rakyat ini diharapkan dapat menjadi solusi konkret dalam mengatasi kesenjangan pendidikan di Indonesia, serta memberikan harapan baru bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk meraih masa depan yang lebih baik. Inisiatif ini juga sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, yang mampu berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.