Antusiasme Warga Karanganyar Tinggi: Beras Murah Bulog Ludes dalam Hitungan Menit di Gerakan Pangan Murah
Gerakan Pangan Murah di Karanganyar Diserbu Warga, Beras Bulog Ludes dalam 45 Menit
KARANGANYAR - Gelaran Gerakan Pangan Murah serentak se-Jawa Tengah di Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Kamis (20/3/2025), disambut antusias oleh warga. Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog menjadi primadona dalam kegiatan yang bertujuan untuk menstabilkan harga pangan dan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa 1,5 ton beras SPHP yang disediakan oleh Bulog habis dalam waktu singkat, hanya 45 menit setelah acara dibuka. Antrean panjang warga yang ingin mendapatkan beras murah ini terlihat sejak pagi hari.
Painem (56), seorang warga Jungke, Karanganyar, mengaku rela datang sejak pukul 07.00 WIB demi mendapatkan beras dengan harga miring. "Mengincar beras karena beras itu kan makanan pokok yang dibutuhkan tiap hari," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa harga beras di pasar tradisional saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang ditawarkan dalam Gerakan Pangan Murah. "Di pasar harga beras Rp 13.000 per kilogram, kalau di sini hanya Rp 11.000 per kilogram," jelasnya.
Dalam kegiatan ini, beras SPHP Bulog dijual dengan harga Rp 56.000 per kemasan 5 kg. Selain beras, sejumlah bahan pokok lainnya juga dijual dengan harga lebih murah dari harga pasar, seperti:
- Minyak Goreng Kita: Rp 18.000 per liter
- Gula Pasir Maniskita: Rp 17.500 per kg
- Telur Ayam: Rp 24.000 per kg (di pasar mencapai Rp 25.000 per kg)
Inisiatif Pemprov Jateng untuk Stabilkan Harga Pangan
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Karanganyar, Budi Sutrisno, menjelaskan bahwa Gerakan Pangan Murah ini dilaksanakan serentak di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah atas instruksi Gubernur. Tujuannya adalah untuk membantu masyarakat mendapatkan akses terhadap bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Pemerintah Kabupaten Karanganyar menyediakan enam stand yang menjual berbagai kebutuhan pokok, termasuk beras, minyak goreng, gula, telur, ikan laut, dan sayuran. Budi Sutrisno mengatakan bahwa beras SPHP Bulog menjadi incaran utama warga, diikuti oleh minyak goreng dan gula.
"Kami berusaha menjual di bawah harga pasar, seperti harga telur yang kami jual setara harga kandang," ungkapnya. Dengan menjual harga di bawah harga pasar, Pemerintah berharap dapat meringankan beban ekonomi masyarakat.
Meskipun kegiatan ini hanya berlangsung satu hari, antusiasme masyarakat yang tinggi menunjukkan bahwa program ini sangat dibutuhkan. Pemerintah daerah berharap dapat terus mengadakan kegiatan serupa secara berkala untuk membantu menjaga stabilitas harga pangan dan memenuhi kebutuhan masyarakat.