Terlilit Utang Ratusan Juta Dolar, Rumah Produksi Film 'The Matrix' Ajukan Kebangkrutan
Kabar mengejutkan datang dari dunia perfilman Hollywood. Village Roadshow Entertainment Group (VREG), rumah produksi yang dikenal luas melalui film-film hits seperti The Matrix, Joker, dan Ocean's, resmi mengajukan perlindungan kebangkrutan di Amerika Serikat. Langkah ini diambil setelah perusahaan tersebut terjerat utang antara 500 juta hingga 1 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp7,8 triliun hingga Rp15,6 triliun, sebagaimana dilaporkan oleh BBC berdasarkan dokumen pengadilan di Delaware.
Keterpurukan finansial VREG diduga kuat diakibatkan oleh serangkaian faktor kompleks. Perusahaan menuding perselisihan hukum yang berkepanjangan dengan Warner Bros. menjadi salah satu penyebab utama. Selain itu, kegagalan sejumlah proyek film dan serial independen yang menelan investasi besar turut memperparah kondisi keuangan mereka.
Untuk mengatasi krisis ini dan mengurangi beban utang yang semakin menumpuk, VREG berencana untuk menjual koleksi filmnya dengan harga sekitar 365 juta dolar AS (sekitar Rp5,7 triliun). Langkah ini diharapkan dapat memberikan suntikan dana segar bagi perusahaan.
Sengketa Sengit dengan Warner Bros:
Hubungan VREG dan Warner Bros. mulai merenggang sejak perilisan film The Matrix Resurrections di platform streaming HBO Max pada tahun 2022. VREG menuduh Warner Bros. telah melanggar hak mereka atas sekuel dan prekuel film yang sebelumnya dikerjakan bersama-sama.
Menurut Keith Maib, kepala restrukturisasi VREG, sengketa hukum dengan Warner Bros. telah menguras kas perusahaan hingga lebih dari 18 juta dolar AS (sekitar Rp280 miliar), dan sebagian besar biaya tersebut masih belum terbayar. Maib juga menambahkan bahwa perselisihan ini telah merusak hubungan bisnis yang sebelumnya saling menguntungkan antara kedua perusahaan.
Kegagalan Proyek Independen:
Selain konflik hukum yang merugikan, VREG juga mengalami kerugian signifikan dari bisnis studio independen yang diluncurkan pada tahun 2018. Sayangnya, tak satu pun dari film atau serial yang diproduksi melalui proyek ini berhasil mencapai kesuksesan komersial dan memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Seperti halnya banyak studio film lainnya di Hollywood, VREG juga terdampak oleh pandemi COVID-19 yang melumpuhkan industri perfilman global. Selain itu, aksi mogok kerja yang dilakukan oleh para aktor dan penulis sejak Mei 2023 semakin memperburuk situasi. Pada bulan Desember lalu, Writers Guild of America (WGA) bahkan melarang anggotanya untuk bekerja sama dengan VREG karena perusahaan diduga gagal membayar kontributor mereka sesuai dengan perjanjian.
Dengan pengajuan kebangkrutan ini, Village Roadshow berharap dapat melakukan restrukturisasi keuangan secara menyeluruh dan mengatasi masalah utang yang membelit mereka. Masa depan perusahaan ini akan sangat bergantung pada keberhasilan penjualan koleksi film, penyelesaian sengketa hukum dengan Warner Bros., dan kemampuan mereka untuk menghasilkan proyek-proyek baru yang sukses di masa mendatang.