NasDem Dukung Manajemen Talenta ASN Jakarta: Hindari Praktik 'Ordal' dalam Penempatan Jabatan
NasDem Dukung Manajemen Talenta ASN Jakarta: Hindari Praktik 'Ordal' dalam Penempatan Jabatan
Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta menyatakan dukungan penuh terhadap penerapan manajemen talenta bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta. Ketua Fraksi NasDem, Ahmad Lukman Jupiter, menekankan pentingnya sistem ini dalam menyeleksi ASN yang kompeten dan berintegritas untuk menduduki berbagai jabatan strategis.
"Kami sangat menyambut baik inisiatif Gubernur Pramono Anung dalam menerapkan manajemen talenta ini. Langkah ini krusial untuk memastikan jabatan-jabatan penting di Pemprov DKI, mulai dari struktural hingga kepala dinas, diisi oleh individu yang tepat dan berkualitas," ujar Jupiter kepada awak media, Rabu (19/3/2025).
Jupiter meyakini bahwa manajemen talenta sejalan dengan visi Gubernur Pramono Anung untuk menjadikan Jakarta sebagai salah satu dari lima kota besar dunia. Menurutnya, mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul adalah fondasi utama untuk mewujudkan ambisi tersebut.
"Jakarta memiliki potensi besar untuk menjadi kota global. Untuk mencapai hal itu, kita membutuhkan SDM yang mumpuni dan mampu bersaing di kancah internasional. Manajemen talenta adalah mekanisme yang efektif untuk memilih dan mengembangkan individu-individu yang memiliki kemampuan dan kompetensi yang dibutuhkan," jelasnya.
Politisi NasDem ini juga menyoroti perlunya reformasi birokrasi di lingkungan Pemprov Jakarta. Ia mengingatkan agar penempatan jabatan tidak didasarkan pada kedekatan personal atau kepentingan golongan, melainkan pada kompetensi dan profesionalisme.
"Gubernur harus berani melakukan reformasi menyeluruh di Pemprov Jakarta. Selama ini, kita sering melihat jabatan diisi oleh 'orang dalam' atau mereka yang memiliki kedekatan tertentu, bukan karena kemampuannya. Praktik seperti ini harus dihentikan," tegas Jupiter.
Ia menambahkan, "Kinerja Pemprov Jakarta akan sulit meningkat jika penempatan jabatan masih didasarkan pada faktor-faktor non-kompetensi. Kita membutuhkan orang-orang yang kompeten dan berdedikasi untuk melayani masyarakat Jakarta."
Manajemen Talenta: Akhiri Open Bidding?
Inisiatif manajemen talenta ini sendiri telah diluncurkan oleh Pemprov Jakarta bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Kepala BKN, Zudan Arif Fakrulloh, menjelaskan bahwa sistem ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas ASN secara keseluruhan.
Salah satu implikasi dari penerapan manajemen talenta adalah potensi penghapusan proses lelang jabatan (open bidding). Dengan adanya sistem ini, Pemprov Jakarta dapat mengidentifikasi dan menempatkan ASN yang sesuai dengan kebutuhan jabatan tanpa perlu melalui proses seleksi terbuka.
"Ke depan, Gubernur DKI tidak perlu lagi mengadakan open bidding. Manajemen talenta akan menyiapkan ASN yang siap dan kompeten untuk mengisi berbagai posisi di Pemprov DKI," kata Zudan saat peluncuran program tersebut di Balai Kota Jakarta, Senin (17/3).
Zudan juga menekankan bahwa pejabat yang tidak lolos dalam proses lelang bukan berarti tidak memiliki kinerja yang baik. Menurutnya, hal itu lebih disebabkan oleh perbedaan kompetensi yang tidak sesuai dengan kebutuhan jabatan.
Gubernur Pramono Anung menambahkan bahwa manajemen talenta akan dilakukan melalui pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan bakat secara berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan pegawai yang berpotensi dan siap untuk melanjutkan kepemimpinan di masa depan, serta mendukung pencapaian visi dan misi organisasi.
"Manajemen talenta akan menjadi dasar bagi kami dalam memilih individu yang tepat untuk menduduki jabatan yang ada. Dengan sistem ini, kami yakin Jakarta memiliki sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan dan mewujudkan kemajuan," pungkas Pramono.
Poin-poin penting:
- NasDem mendukung penuh penerapan manajemen talenta ASN di Jakarta.
- Manajemen talenta diharapkan dapat menghindari praktik 'ordal' dalam penempatan jabatan.
- Jakarta menargetkan menjadi salah satu dari lima kota besar dunia, dan SDM unggul adalah kunci untuk mencapai target itu.
- Manajemen talenta berpotensi menggantikan sistem open bidding.
- Program ini bertujuan untuk menghasilkan pemimpin masa depan yang kompeten dan berdedikasi.