Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus Menunjukkan Progres Signifikan: Tidak Lagi Membutuhkan Masker Oksigen
Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus Menunjukkan Progres Signifikan: Tidak Lagi Membutuhkan Masker Oksigen
Kondisi kesehatan Paus Fransiskus dilaporkan menunjukkan perkembangan positif yang signifikan setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli, Roma. Pemimpin tertinggi Gereja Katolik berusia 88 tahun ini tidak lagi memerlukan bantuan masker oksigen untuk bernapas, menandakan pemulihan yang menggembirakan setelah sempat mengalami masalah pernapasan serius.
Menurut keterangan resmi dari Vatikan yang dirilis pada hari Kamis (20/3/2025), kondisi klinis Paus Fransiskus terus membaik. Progres ini memungkinkan tim medis untuk menghentikan ventilasi mekanis non-invasif dan secara bertahap mengurangi kebutuhan akan terapi oksigen aliran tinggi. Selain itu, Paus juga aktif menjalani fisioterapi motorik dan pernapasan untuk mempercepat pemulihan.
Berikut poin-poin penting mengenai kondisi kesehatan Paus Fransiskus:
- Tidak lagi menggunakan masker oksigen: Ini merupakan indikator utama perbaikan fungsi pernapasan Paus.
- Ventilasi mekanis non-invasif dihentikan: Menunjukkan bahwa Paus mampu bernapas secara mandiri dengan lebih baik.
- Kebutuhan terapi oksigen aliran tinggi berkurang: Mengindikasikan peningkatan kapasitas paru-paru Paus.
- Menjalani fisioterapi: Bertujuan untuk memperkuat otot pernapasan dan meningkatkan mobilitas.
Sebelumnya, Paus Fransiskus dirawat di Rumah Sakit Gemelli sejak 14 Februari 2025 karena didiagnosis menderita pneumonia yang menyerang kedua paru-parunya. Kondisi ini sempat menimbulkan kekhawatiran serius mengenai kesehatannya, namun respons positif terhadap perawatan medis memberikan harapan baru.
Vatikan juga melaporkan bahwa pernapasan Paus Fransiskus telah membaik secara bertahap selama seminggu terakhir. Sebelumnya, beliau sempat mengalami serangkaian serangan pernapasan yang memerlukan intervensi medis intensif. Bahkan, pada hari Senin, Vatikan mengumumkan bahwa Paus telah menghabiskan beberapa waktu untuk bernapas sendiri tanpa bantuan alat.
Selama masa perawatan, Paus Fransiskus mengandalkan kanula hidung, sebuah tabung plastik kecil yang dimasukkan ke dalam lubang hidung, untuk mengalirkan oksigen aliran tinggi. Namun, seiring dengan membaiknya kondisi, para dokter secara bertahap mengurangi ketergantungan beliau pada alat tersebut.
Paus Fransiskus memang memiliki riwayat penyakit pernapasan. Beliau pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-parunya saat masih muda. Riwayat ini membuat beliau lebih rentan terhadap infeksi dan masalah pernapasan lainnya.
Meskipun kondisinya menunjukkan perbaikan yang signifikan, Vatikan belum memberikan informasi pasti mengenai kapan Paus Fransiskus akan diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Pihak Vatikan menyatakan bahwa Paus masih memerlukan terapi yang hanya dapat diberikan di lingkungan rumah sakit. Masyarakat di seluruh dunia terus mendoakan kesembuhan Paus Fransiskus dan berharap beliau dapat segera kembali menjalankan tugas-tugasnya sebagai pemimpin Gereja Katolik.
Update selanjutnya mengenai kondisi kesehatan Paus Fransiskus akan dirilis secara berkala oleh Vatikan.