Raffi Ahmad Prioritaskan Kesehatan dan Tugas Negara, Lewatkan Program Sahur Ramadan

Raffi Ahmad Prioritaskan Kesehatan dan Tugas Negara, Lewatkan Program Sahur Ramadan

Selama lebih dari satu dekade, Raffi Ahmad menjadi figur yang tak terpisahkan dari program sahur dan buka puasa Ramadan di layar kaca. Namun, Ramadan tahun ini menandai perubahan signifikan dalam jadwal kegiatan presenter kondang tersebut. Untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir, Raffi memutuskan untuk tidak terlibat dalam program sahur, memilih fokus pada program buka puasa dan prioritas lain yang lebih penting.

Keputusan ini, menurut Raffi, didasari oleh pertimbangan kesehatan dan tuntutan tugas barunya sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni. Jadwal kerja yang padat, baik di dunia hiburan maupun dalam menjalankan tugas pemerintahan, membuat artis serba bisa ini harus mempertimbangkan keseimbangan antara karier dan kesehatan fisik. "Saya tidak mengambil acara sahur karena pagi harinya ada kegiatan live, seringkali harus mengurus urusan kantor dan berbagai hal lain," jelas Raffi dalam wawancara dengan media, Senin (3/3/2025). Ia menyadari bahwa mengambil program sahur akan sangat menguras energi dan berpotensi berdampak negatif pada kesehatannya, terlebih dengan tambahan tanggung jawab sebagai pejabat pemerintah.

Lebih lanjut, Raffi menjelaskan bahwa ia harus memilih antara program sahur dan buka puasa. "Hampir 15 tahun saya selalu terlibat dalam program sahur dan buka puasa. Namun tahun ini, saya harus memilih salah satunya. Sahur saya lewatkan karena jika saya ambil, saya tidak akan kuat menjalankan tugas kantor," ungkapnya. Rutinitas kerja di kantor yang berlangsung dari Senin hingga Jumat, mengharuskan Raffi untuk mengoptimalkan waktu istirahatnya. Kekurangan waktu istirahat yang diakibatkan oleh syuting sahur dinilai akan sangat berpengaruh terhadap kinerja dan kesehatannya.

Ia juga menekankan bahwa keputusannya ini bukan karena paksaan dari pihak keluarga, melainkan pertimbangan matang atas kondisi fisik dan tuntutan pekerjaan. "Ini bukan karena dilarang keluarga, tapi demi menjaga kesehatan saya sendiri. Saya takut tidak kuat jika harus menjalani program sahur ditambah dengan pekerjaan di kantor," tambahnya. Raffi menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan profesional dan kesehatan, sehingga ia memilih untuk memprioritaskan hal tersebut di bulan Ramadan kali ini. Kurang tidur akibat syuting sahur, menurutnya, akan berdampak buruk pada kesehatannya dan kinerjanya di berbagai bidang.

Dengan demikian, keputusan Raffi Ahmad untuk tidak terlibat dalam program sahur Ramadan tahun ini merupakan bukti komitmennya terhadap kesehatan dan tanggung jawabnya sebagai pejabat negara. Prioritas tersebut menunjukkan keseimbangan yang bijak antara kehidupan profesional dan pribadi, sebuah contoh yang patut diacukan.