Presiden Prabowo Subianto Siap Luncurkan GovTech: Era Baru Digitalisasi Pemerintahan pada 17 Agustus

Presiden Prabowo Subianto menunjukkan keseriusannya dalam mewujudkan digitalisasi pemerintahan dengan rencana peluncuran Government Technology (GovTech) pada tanggal 17 Agustus mendatang. Inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk mengintegrasikan berbagai aplikasi layanan digital di seluruh kementerian dan lembaga negara, menciptakan ekosistem pemerintahan yang lebih efisien, transparan, dan terkoordinasi.

Ketua Dewan Energi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan pada hari Rabu (18/03/2025) bahwa peluncuran GovTech oleh Presiden Prabowo diharapkan dapat menyatukan seluruh aplikasi yang saat ini tersebar di berbagai kementerian dan lembaga. Integrasi ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi birokrasi, tetapi juga untuk mengurangi potensi terjadinya korupsi melalui sistem yang lebih terpusat dan mudah diawasi.

"Presiden akan meresmikan program government technology ini yang akan menyatukan semua apps yang ada di kementerian lembaga. Dengan demikian, akan terjadi efisiensi dan juga pengurangan korupsi," tegas Luhut.

Salah satu aspek penting dari GovTech adalah upaya untuk memastikan penyaluran bantuan sosial yang lebih tepat sasaran. Pemerintah berencana mewajibkan setiap keluarga untuk memiliki rekening bank, sehingga penyaluran bantuan dapat dilakukan secara langsung dan terhindar dari praktik penyimpangan. Sistem ini diharapkan dapat meminimalisir risiko kesalahan administrasi dan memastikan bahwa bantuan benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan.

Luhut menambahkan bahwa implementasi GovTech diperkirakan dapat menghemat anggaran negara hingga Rp 100 triliun dalam beberapa tahun ke depan. Penghematan ini akan dialokasikan untuk program-program pembangunan lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Januari kita akan mulai ngetes mengenai GovTech ini sehingga targeted bisa dicapai, dan ini kita kira-kira sudah menghitung bisa berapa besar yang kita hemat, mungkin hampir Rp 100 triliun," ungkap Luhut. Ia menambahkan bahwa angka-angka detail mengenai potensi penghematan ini akan diumumkan secara bertahap.

Dalam rangka persiapan peluncuran GovTech, Presiden Prabowo dijadwalkan untuk bertemu dengan 300 anak muda dan 185 guru dari seluruh Indonesia. Pertemuan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat terhadap program digitalisasi pemerintahan ini. Sesi tatap muka ini juga menjadi wadah apresiasi bagi para guru yang telah berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Lagi diatur oleh Seskab waktunya, kita mungkin lihat Sabtu atau Minggu atau Senin untuk presiden memberikan arahan pada mereka atau apresiasi terhadap guru-guru ini," jelas Luhut.

Dengan peluncuran GovTech, pemerintahan Prabowo Subianto menunjukkan komitmennya untuk menciptakan pemerintahan yang modern, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di era digital.