AlamTri Resources Indonesia Mantapkan Strategi Bisnis: Lepas Batu Bara, Fokus pada Energi Terbarukan dan Hilirisasi Mineral

AlamTri Resources Indonesia Mantapkan Strategi Bisnis: Lepas Batu Bara, Fokus pada Energi Terbarukan dan Hilirisasi Mineral

Jakarta, Indonesia – PT AlamTri Resources Indonesia Tbk (AlamTri), sebelumnya dikenal sebagai Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), secara resmi memisahkan diri dari bisnis batu bara termal dan mengukuhkan fokusnya pada pengembangan energi terbarukan dan hilirisasi mineral. Langkah strategis ini menandai babak baru bagi perusahaan, dengan tujuan menarik investor yang berorientasi pada pertumbuhan berkelanjutan dan diversifikasi bisnis.

Perubahan signifikan ini diumumkan dalam konferensi pers di Jakarta, di mana jajaran direksi AlamTri memaparkan visi dan strategi perusahaan ke depan. Pemisahan bisnis ini ditandai dengan berdirinya PT Adaro Andalan Indonesia Tbk sebagai entitas yang sepenuhnya independen, yang akan terus menjalankan operasional batu bara termal. Sementara itu, AlamTri akan fokus pada pengembangan energi bersih dan pemurnian mineral, khususnya aluminium.

Alasan Strategis di Balik Pemisahan

Menurut Direktur Adaro Minerals, Wito Krisnahadi, restrukturisasi ini bertujuan untuk memberikan kejelasan yang lebih besar kepada investor dan pemangku kepentingan mengenai arah bisnis masing-masing entitas. "Dengan pemisahan ini, investor memiliki pilihan yang lebih jelas. Mereka yang mencari dividen stabil dari bisnis batu bara dapat tetap berinvestasi di Adaro Andalan Indonesia, sementara mereka yang tertarik pada potensi pertumbuhan energi terbarukan dan hilirisasi mineral dapat memilih AlamTri," jelas Wito.

Presiden Direktur PT Adaro Power, Dharma Djojonegoro, menambahkan bahwa AlamTri berkomitmen penuh untuk menjauhi bisnis batu bara. "Kami benar-benar terpisah dari bisnis batu bara. Bahkan kantor kami pun akan dibuat terpisah dengan membangun sekat," tegas Dharma, menekankan komitmen perusahaan terhadap energi bersih.

Fokus pada Smelter Aluminium dan Proyek Energi Hijau

Salah satu proyek utama AlamTri adalah pengembangan smelter aluminium di Kalimantan Utara. Fasilitas ini diharapkan dapat memulai produksi tahap awal pada Desember 2025, dengan target 72 pot pertama beroperasi pada tahun tersebut. Peningkatan produksi akan terus berlanjut hingga tahun 2026, seiring dengan pengembangan infrastruktur dan teknologi.

Selain itu, AlamTri juga memiliki portofolio proyek energi terbarukan yang ambisius, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang Induk. Proyek ini, yang dikembangkan oleh PT Kayan Hydropower Nusantara, saat ini dalam tahap konstruksi dan ditargetkan beroperasi penuh pada tahun 2030. PLTA Mentarang Induk memiliki kapasitas 1.375 megawatt dan dibangun dengan investasi sekitar 2,7 miliar dollar AS atau setara Rp 45-50 triliun. PLTA ini diharapkan menjadi tulang punggung pasokan energi hijau untuk industri smelter di Kalimantan Utara dan berkontribusi pada transisi energi Indonesia.

Direktur PT Kayan Hydropower Nusantara, Andhi Marjono, menjelaskan bahwa progres pembangunan PLTA Mentarang Induk saat ini mencapai 25 persen. "Kami menargetkan full commissioning pada 2030," ujarnya, seraya menambahkan bahwa proyek ini akan memainkan peran kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di wilayah tersebut.

Perubahan Kode Saham dan Implikasi bagi Investor

Meskipun nama perusahaan telah berubah menjadi PT AlamTri Resources Indonesia Tbk sejak Desember 2024, kode saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih menggunakan ADRO. Wito Krisnahadi menjelaskan bahwa perusahaan telah mengajukan perubahan kode saham ke BEI untuk menghindari kebingungan di pasar. Perubahan ini diharapkan dapat memberikan kejelasan yang lebih baik kepada investor mengenai identitas dan fokus bisnis perusahaan yang baru.

Langkah strategis AlamTri untuk memisahkan diri dari bisnis batu bara termal dan fokus pada energi terbarukan dan hilirisasi mineral mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang. Dengan portofolio proyek yang kuat dan visi yang jelas, AlamTri siap menjadi pemain kunci dalam transisi energi Indonesia dan pengembangan industri mineral yang berkelanjutan.

Berikut adalah poin penting dari strategi bisnis AlamTri:

  • Pemisahan bisnis batu bara termal ke PT Adaro Andalan Indonesia Tbk.
  • Fokus pada pengembangan smelter aluminium di Kalimantan Utara.
  • Pengembangan proyek energi terbarukan, termasuk PLTA Mentarang Induk.
  • Perubahan kode saham di BEI untuk mencerminkan identitas perusahaan yang baru.