Cuaca Buruk Paksa Penutupan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Antisipasi Mudik Lebaran Diperketat

Cuaca Buruk Landa Banyuwangi, Pelabuhan Ketapang Ditutup Sementara

Wilayah Banyuwangi, Jawa Timur, dilanda cuaca buruk berupa hujan deras dan angin kencang dengan kecepatan mencapai 30-35 knot sejak Rabu, 19 Maret 2025. Kondisi ini memaksa penutupan sementara Pelabuhan Penyeberangan ASDP Ketapang. Keputusan penutupan diambil setelah Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XI Jawa Timur Satpel Pelabuhan Penyeberangan Ketapang berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, menimbang gelombang tinggi di Selat Bali yang turut membahayakan aktivitas penyeberangan.

Koordinator Satuan Pelayanan BPTD Ketapang, Bayu Kusumo Nugroho, menjelaskan bahwa penutupan dilakukan sebagai langkah antisipatif untuk mencegah kecelakaan dan memastikan keselamatan pengguna jasa penyeberangan. Durasi penutupan, menurut Bayu, diperkirakan sekitar 1,5 jam atau lebih, bergantung pada perkembangan kondisi cuaca. Selama penutupan, prioritas diberikan kepada kapal-kapal yang tengah berada di tengah laut untuk segera merapat ke dermaga terdekat. Kapal-kapal yang sudah bersandar, akan diprioritaskan untuk aktivitas bongkar muat dengan pengawasan ketat agar tidak ada kendaraan yang tertinggal di atas kapal.

Antisipasi Dampak Cuaca Buruk Terhadap Mudik Lebaran

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi memprediksikan fenomena angin kencang akan berlanjut hingga bulan April 2025. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi gangguan terhadap kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Menyadari potensi tersebut, BPTD Ketapang telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi. Jika cuaca buruk terjadi selama periode mudik, akan diterapkan sistem prioritas bongkar muat untuk meminimalisir penumpukan kendaraan. Sebagai langkah antisipasi kemacetan, kendaraan akan diarahkan menuju buffer zone lapangan parkir Bulusan yang berlokasi dekat dengan Pelabuhan ASDP Ketapang. Namun, BPTD tetap berharap kondisi cuaca tetap kondusif dan tidak menghambat kelancaran arus mudik Lebaran.

Koordinasi dan Kesiapsiagaan

Penutupan Pelabuhan Ketapang menjadi bukti pentingnya koordinasi antar instansi terkait dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem. Kerjasama antara BPTD Ketapang, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, dan BMKG Banyuwangi menjadi kunci dalam mengambil keputusan yang tepat dan memastikan keselamatan pengguna jasa pelabuhan. Langkah-langkah mitigasi yang telah disiapkan menunjukkan kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam menghadapi potensi kendala selama musim mudik. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini sebelum melakukan perjalanan dan menyesuaikan rencana perjalanan sesuai kondisi yang ada.

Langkah-langkah mitigasi yang dilakukan BPTD Ketapang antara lain:

  • Prioritas bongkar muat jika cuaca buruk terjadi saat mudik Lebaran.
  • Penggunaan buffer zone lapangan parkir Bulusan untuk mengantisipasi antrean panjang.
  • Koordinasi intensif dengan BMKG dan instansi terkait untuk memantau perkembangan cuaca.

Semoga cuaca membaik dan arus mudik Lebaran 2025 tetap lancar.