Zakat Fitrah: Rukun Islam yang Mensucikan dan Membangun Solidaritas

Zakat Fitrah: Rukun Islam yang Mensucikan dan Membangun Solidaritas

Ramadan, bulan penuh berkah dan ampunan, segera berakhir. Umat Islam bersiap menyambut Hari Raya Idul Fitri, namun sebelum kegembiraan Idul Fitri tiba, terdapat kewajiban penting yang harus ditunaikan: membayar zakat fitrah. Zakat fitrah, sebagai salah satu rukun Islam, bukan sekadar kewajiban ritual semata, melainkan memiliki makna mendalam dalam konteks spiritual dan sosial kemasyarakatan.

Zakat fitrah, secara bahasa, berarti pembersihan. Hal ini sejalan dengan hadits riwayat Ibnu Abbas yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebagai bentuk penyucian diri bagi orang yang berpuasa dari perkataan sia-sia dan perbuatan tercela selama bulan Ramadan. Lebih dari itu, zakat fitrah juga berfungsi sebagai bentuk kepedulian sosial, memberikan sandaran bagi kaum dhuafa untuk turut merasakan kebahagiaan Idul Fitri. Hadits tersebut berbunyi:

بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ فَرَضَ رَسُوْلُ للهِ زَكَاةَ الْفِطْرِطُهْرَةً لِلْصَائِمِ مِنَ لَّلغْوِ وَالرَّفَثِ وَ طُعْمَةً لِلْمِسْكِيْنِ مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلاَةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُوْلَةٌ مَنْ أَدَّاهَا بَعْدَالصَّلَاةِ فَهِيَ الصَّدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ

Artinya: "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas: Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah untuk mensucikan diri orang yang berpuasa dari perkataan yang sia-sia dan kotor serta untuk memberi makan kepada orang-orang miskin. Barang siapa yang menunaikannya sebelum salat Id maka ia adalah zakat yang diterima, dan barang siapa yang menunaikannya sesudah salat Id, maka itu hanyalah sekadar sedekah".

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumut, Mahmud Yunus Daulay, dalam sebuah kultum menjelaskan pentingnya menunaikan zakat fitrah sebelum salat Idul Fitri. Pembayaran sebelum salat Id, menurut beliau, akan tercatat sebagai zakat yang diterima, sementara pembayaran setelahnya akan dianggap sebagai sedekah biasa. Hal ini menekankan pentingnya memahami waktu penunaian zakat fitrah agar mendapatkan pahala yang optimal.

Lebih lanjut, Mahmud Yunus Daulay memaparkan beberapa keutamaan menunaikan zakat fitrah:

  • Mensucikan jiwa: Membebaskan diri dari dosa-dosa kecil selama berpuasa.
  • Mensyukuri nikmat: Ungkapan rasa syukur atas limpahan nikmat Allah SWT.
  • Mendapat pahala berlipat ganda: Amal ibadah yang mendapat balasan berlimpah dari Allah SWT.
  • Membangun solidaritas sosial: Menunjukkan kepedulian terhadap sesama, khususnya kaum dhuafa.

Zakat fitrah, bagi mereka yang mampu, merupakan kewajiban yang memiliki dampak luas, baik secara spiritual maupun sosial. Dengan menunaikan zakat fitrah, kita tidak hanya membersihkan diri dari kesalahan, tetapi juga turut serta meringankan beban sesama dan membangun solidaritas umat. Semoga melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang makna dan keutamaan zakat fitrah, kita dapat semakin meningkatkan keimanan dan kepedulian sosial kita.