Puasa Tak Efektif Turunkan Berat Badan? Pola Konsumsi Saat Berbuka Jadi Kunci Utama

Puasa Tak Efektif Turunkan Berat Badan? Pola Konsumsi Saat Berbuka Jadi Kunci Utama

Fenomena kenaikan berat badan justru selama menjalankan ibadah puasa bukan hal yang jarang terjadi. Banyak individu mengalami hal ini, meskipun secara umum puasa diasosiasikan dengan penurunan berat badan. Menurut dr. Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD, spesialis penyakit dalam di Mayapada Hospital, kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi kalori saat berbuka puasa menjadi biang keladi permasalahan ini. Ia menjelaskan bahwa jumlah kalori yang dikonsumsi saat berbuka seringkali melebihi kebutuhan tubuh, bahkan terkadang lebih banyak daripada yang dikonsumsi dalam dua waktu makan sebelum puasa. Hal ini menyebabkan penumpukan kalori berlebih yang kemudian diubah menjadi lemak dan disimpan dalam tubuh, sehingga berujung pada peningkatan berat badan.

"Banyak pasien saya mengeluhkan hal ini," ujar dr. Sibarani dalam wawancara baru-baru ini. "Mereka merasa sudah berpuasa seharian, tetapi berat badan justru naik. Padahal, esensi puasa adalah mengatur pola makan dan memberikan jeda pada sistem pencernaan, bukan untuk mengabaikan kualitas dan kuantitas makanan saat berbuka."

Lebih lanjut, dr. Sibarani mencontohkan beberapa makanan yang umum dikonsumsi saat berbuka puasa dan memiliki kandungan kalori tinggi. Makanan-makanan ini, jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat memicu penambahan berat badan yang signifikan. Beberapa contohnya adalah:

  • Gorengan (bakwan, pisang goreng, dll): Kaya akan lemak jenuh dan trans yang sulit dicerna dan mudah tersimpan sebagai lemak tubuh.
  • Mie instan (mie lombok, bihun): Tinggi karbohidrat olahan yang cepat diproses menjadi gula darah, dan jika tidak diimbangi aktivitas fisik, berpotensi tersimpan sebagai lemak.
  • Makanan berkuah santan dan berbumbu kacang: Santan kaya akan lemak, dan bumbu kacang umumnya mengandung kadar garam dan minyak yang tinggi, yang dapat meningkatkan asupan kalori secara signifikan.
  • Minuman manis (es buah, jus kemasan): Mengandung gula tambahan yang memberikan kalori kosong, tanpa nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh.

"Perlu diingat, puasa bukan lisensi untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori tanpa batas," tegas dr. Sibarani. "Konsumsi makanan bergizi seimbang, dengan porsi terkontrol, dan hindari makanan yang tinggi lemak, gula, dan garam saat berbuka, merupakan kunci untuk tetap sehat dan menjaga berat badan ideal selama bulan puasa." Ia juga menekankan pentingnya tetap aktif bergerak meskipun sedang menjalankan ibadah puasa, untuk membantu membakar kalori dan menjaga metabolisme tubuh tetap optimal. Menjaga hidrasi dengan cukup minum air putih juga penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dengan menerapkan pola makan sehat dan gaya hidup aktif, maka manfaat puasa untuk kesehatan, termasuk manajemen berat badan, dapat dioptimalkan.

Kesimpulannya, keberhasilan puasa dalam menurunkan atau setidaknya menjaga berat badan bergantung pada kesadaran dan kedisiplinan dalam memilih dan mengontrol asupan makanan saat berbuka puasa. Puasa bukanlah jaminan penurunan berat badan otomatis, melainkan kesempatan untuk memperbaiki pola makan dan gaya hidup menjadi lebih sehat.