Kebebasan Karir: Lulusan Sekolah Rakyat Bebas Memilih Masa Depan

Kebebasan Karir: Lulusan Sekolah Rakyat Bebas Memilih Masa Depan

Program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif pemerintah untuk memutus rantai kemiskinan, memastikan para lulusannya memiliki kebebasan penuh dalam menentukan langkah selanjutnya setelah menyelesaikan pendidikan. Tidak ada ikatan kerja atau kewajiban tertentu yang mengikat mereka pasca kelulusan. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Formatur Sekolah Rakyat, Prof. Muhammad Nuh, yang menekankan bahwa tujuan utama program ini adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat, bukan sekadar penyediaan tenaga kerja untuk proyek pemerintah.

"Orientasi program ini bukan pada penempatan kerja semata," jelas Prof. Nuh dalam sebuah pernyataan di Kementerian Sosial pada Rabu (19/3/2025). "Tujuan utamanya adalah bagaimana lulusan Sekolah Rakyat dapat melepaskan diri dari jeratan kemiskinan." Meskipun dilengkapi dengan sertifikasi kompetensi, termasuk keahlian digital dan keterampilan relevan lainnya, para lulusan tetap memiliki otonomi penuh untuk memilih jalur karier mereka. "Setelah lulus, mereka bebas menentukan jalan hidupnya sendiri, baik melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi maupun langsung memasuki dunia kerja," tegasnya. Kebebasan ini merupakan poin krusial dalam program Sekolah Rakyat, yang dirancang untuk memberdayakan individu dan membuka peluang setinggi-tingginya bagi para peserta didiknya.

Meskipun demikian, terdapat kerjasama antara Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) dan Kementerian Sosial (Kemensos) dalam menyediakan peluang kerja bagi para lulusan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala BP Taskin, Budiman Sudjatimiko, dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Selasa (18/3/2025). Budiman menjelaskan bahwa lulusan Sekolah Rakyat akan mendapat pendampingan dan kesempatan untuk berkontribusi dalam proyek-proyek strategis pemerintah.

"Kami sepakat untuk memberikan inkubasi dan peluang kerja bagi lulusan Sekolah Rakyat dalam program-program besar seperti pembangunan 3 juta rumah, program penyediaan makanan bergizi gratis, dan proyek prioritas lainnya," kata Budiman. Namun, penting untuk dicatat bahwa kesempatan kerja ini bersifat sukarela dan tidak mengikat para lulusan. Sekolah Rakyat berkomitmen untuk memberikan bekal yang komprehensif kepada peserta didiknya sehingga mereka memiliki bekal yang cukup untuk bersaing di pasar kerja dan menentukan masa depan mereka sendiri. Inisiatif ini merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam memberdayakan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan di Indonesia, dengan menekankan pada pentingnya kemandirian dan pilihan individu.

Program ini menandakan pergeseran paradigma dalam pendekatan pengentasan kemiskinan. Alih-alih sekadar menyediakan lapangan kerja, Sekolah Rakyat berfokus pada pengembangan kapasitas individu agar mampu menciptakan peluang ekonomi bagi diri mereka sendiri. Dengan memberikan akses pada pendidikan dan pelatihan yang komprehensif, program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan generasi yang mampu keluar dari lingkaran kemiskinan dan membangun masa depan yang lebih baik.

Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Lulusan Sekolah Rakyat memiliki kebebasan penuh dalam memilih karier.
  • Program ini difokuskan pada pemberdayaan ekonomi, bukan hanya penyediaan tenaga kerja.
  • Para lulusan akan dibekali berbagai kompetensi bersertifikasi.
  • Terdapat kerjasama dengan pemerintah dalam menyediakan peluang kerja, namun bersifat sukarela.
  • Program ini menandai perubahan paradigma dalam pendekatan pengentasan kemiskinan.