Misteri Hilangnya Iptu Samuel Marbun: Kapolres Teluk Bintuni Bantah Tuduhan dan Janjikan Pencarian Lanjutan
Misteri Hilangnya Iptu Samuel Marbun: Penjelasan Kapolres dan Rencana Pencarian Lanjutan
Kasus hilangnya Iptu Tomi Samuel Marbun, Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, yang tengah mengejar kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Teluk Bintuni, masih menjadi sorotan. Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Choirudin Wahid, baru-baru ini memberikan klarifikasi terkait berbagai tudingan yang dilayangkan keluarga korban. Klarifikasi tersebut disampaikan di Manokwari pada Selasa (18/3/2025), di tengah polemik yang berkembang di masyarakat. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Ongky Isgunawan, Kepala Basarnas Manokwari Yefri Sabaruddin, dan sejumlah personel yang terlibat dalam operasi pencarian sebelumnya.
AKBP Choirudin Wahid secara tegas membantah tuduhan yang menyebut dirinya telah membatalkan pemesanan helikopter oleh keluarga Iptu Marbun untuk mendukung upaya pencarian. Ia menjelaskan bahwa pada saat pemesanan helikopter tersebut, dirinya tengah berada di lokasi pencarian. Kapolres juga meminta masyarakat untuk bersabar dan menunggu hasil investigasi tim pencari fakta (TPF) yang telah dibentuk untuk mengungkap misteri hilangnya Iptu Marbun. Ia menekankan pentingnya menjaga proses hukum agar berjalan dengan baik dan tidak terpengaruh oleh opini publik yang berkembang. Sikap sabar dan menunggu hasil TPF diharapkan dapat memberikan kejelasan atas berbagai spekulasi yang beredar di masyarakat.
Lebih lanjut, Kapolres mengindikasikan akan ada pencarian tahap ketiga terhadap Iptu Marbun. Namun, ia menekankan bahwa rencana tersebut masih menunggu persetujuan dari Kapolda dan akan didahului rapat koordinasi internal. Hal ini dikarenakan wilayah pencarian masuk dalam kategori zona merah, yang menuntut perencanaan dan persiapan yang matang untuk keselamatan tim pencari. Pernyataan ini memberikan secercah harapan bagi keluarga korban dan masyarakat yang berharap agar Iptu Marbun segera ditemukan.
Sementara itu, Polda Papua Barat melalui Kabid Humas Kombes Ongky Isgunawan, menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung kerja TPF. Polda siap menyediakan sumber daya manusia dan peralatan yang dibutuhkan TPF dalam melakukan investigasi. Komitmen ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan tiga poin yang tercapai dalam rapat dengar pendapat antara keluarga Iptu Marbun dengan Komisi III DPR RI. Salah satu poin kesepakatan tersebut adalah pembentukan TPF untuk mengusut tuntas kasus ini.
Kronologi Kejadian dan Upaya Pencarian
Peristiwa hilangnya Iptu Marbun bermula dari operasi senyap untuk mengejar Marthen Aikingging, seorang pentolan OPM yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) atas kasus penyerangan pekerja jalan di Mayerga pada tahun 2022. Tim gabungan Brimob dan TNI Yonif Kapuas 642 Teluk Bintuni, dibantu dua orang cepu yang memahami medan, terlibat dalam operasi tersebut. Dalam operasi ini, Iptu Marbun dilaporkan hilang saat menyeberangi sungai yang arusnya deras dan dihuni buaya. Dua tahap pencarian sebelumnya telah dilakukan, yaitu pada tanggal 18 Desember 2024 hingga 30 Desember 2024.
Kesimpulan
Kasus hilangnya Iptu Tomi Samuel Marbun masih menjadi misteri yang membutuhkan penyelidikan mendalam. Klarifikasi Kapolres Teluk Bintuni dan dukungan penuh Polda Papua Barat terhadap TPF diharapkan dapat mengungkap kebenaran dan memberikan kepastian kepada keluarga korban. Pencarian tahap ketiga yang direncanakan juga memberikan harapan baru bagi pemecahan kasus ini. Proses investigasi yang transparan dan profesional sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik dan menegakkan hukum.