Kemendukbangga Paparkan Strategi Quick Wins Hadapi Bonus Demografi: Fokus Penguatan SDM dan Pengendalian Kelahiran
Strategi Kemendukbangga Menghadapi Bonus Demografi: Fokus Penguatan SDM dan Pengendalian Kelahiran
Dalam sebuah diskusi bersama para Pemimpin Redaksi media massa di Jakarta pada Selasa (18 Maret 2025), Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, memaparkan strategi kunci atau quick wins Kemendukbangga dalam menghadapi bonus demografi Indonesia. Wihaji menekankan pentingnya memanfaatkan momentum ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkualitas, seraya mengingatkan tantangan yang perlu diatasi. Salah satu strategi utama yang diungkap adalah Gerakan Orang Tua Asuh Anak Stunting (GENTING), diyakini sebagai langkah krusial dalam membangun generasi masa depan yang sehat dan produktif. Wihaji menyatakan keyakinannya bahwa menyelamatkan satu anak dari stunting berarti menyelamatkan satu generasi.
Lebih lanjut, Menteri Wihaji menjelaskan potensi besar yang dimiliki oleh generasi Z dan milenial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data SP2020, sekitar 70,72% penduduk Indonesia berada dalam usia produktif (14-65 tahun), dengan generasi milenial dan Gen Z masing-masing mencapai 25,87% dan 27,94%. Namun, potensi ini hanya akan terwujud jika dibarengi dengan upaya-upaya strategis. Wihaji merinci beberapa faktor penentu keberhasilan dalam memanfaatkan bonus demografi, antara lain:
- Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM): Investasi besar dalam pendidikan dan kesehatan menjadi kunci untuk memastikan kualitas SDM yang unggul dan siap menghadapi persaingan global.
- Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja: Terutama peningkatan partisipasi perempuan dalam pasar kerja, yang membutuhkan dukungan program-program seperti Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya).
- Penciptaan Lapangan Kerja: Pemerintah perlu secara aktif menciptakan lapangan kerja yang cukup untuk menyerap tenaga kerja produktif, salah satunya dengan mendorong semangat kewirausahaan di kalangan generasi muda.
- Pengendalian Angka Kelahiran: Program Keluarga Berencana (KB) tetap menjadi prioritas untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk dan memastikan keberlanjutan pembangunan.
- Pemanfaatan Teknologi: Kemendukbangga juga memanfaatkan aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan layanan konsultasi keluarga.
Selain GENTING, Kemendukbangga juga meluncurkan beberapa program quick wins lainnya yang saling terkait dan terintegrasi untuk mencapai tujuan tersebut. Berikut program-program tersebut:
- Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya): Membantu para perempuan untuk tetap produktif dengan menyediakan fasilitas penitipan anak yang berkualitas.
- Gerakan Ayah Teladan Indonesia (Gati): Memperkuat peran ayah dalam keluarga dan pengasuhan anak.
- Aplikasi Super Berbasis Akal Imitasi (AI): Memberikan layanan konsultasi keluarga yang mudah diakses.
- Lansia Berdaya (SIDAYA): Memberikan layanan berbasis komunitas untuk lansia yang membutuhkan perawatan.
Wihaji juga menekankan peran penting media massa dalam menyebarluaskan informasi dan program-program Kemendukbangga. Ia berharap media massa dapat menjadi mitra strategis dalam menyampaikan informasi yang akurat dan terpercaya kepada masyarakat, sehingga program-program pemerintah dapat diimplementasikan secara efektif dan mencapai tujuannya. Pertemuan tersebut dihadiri oleh puluhan pemimpin redaksi media massa dan pejabat tinggi Kemendukbangga, termasuk Pemimpin Redaksi detikcom, Alfito Deannova Gintings.