Bobocabin Gunung Mas Tetap Beroperasi Meski Disegel, Klaim Patuh pada Konservasi Lingkungan

Bobocabin Gunung Mas Tetap Beroperasi Meski Disegel, Klaim Patuh pada Konservasi Lingkungan

Operasional Bobocabin Gunung Mas di Puncak, Bogor, tetap berjalan normal meskipun sebelumnya telah disegel oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), pada Kamis (13/3/2025). Penyegelan yang dilakukan bersama Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, merupakan buntut dari dugaan pelanggaran lingkungan yang dianggap serius oleh pemerintah. Namun, pihak Bobobox, melalui Co-Founder dan Presidennya, Antonius Bong, menyatakan bahwa kegiatan usaha mereka tetap berlangsung seperti biasa selama proses pemulihan lingkungan berlangsung. Pernyataan ini disampaikan melalui keterangan resmi pada Selasa (18/3/2025).

Dalam video yang diunggah di akun TikTok resmi Zulhas (@zul.hasan), disebutkan bahwa Bobocabin Gunung Mas merupakan satu-satunya bangunan yang dinilai belum melakukan perubahan fungsi lahan, berbeda dengan kasus penyegelan Jaswita sebelumnya. Penekanan pada “perubahan fungsi lahan” ini menjadi poin penting dalam konteks pelanggaran yang dituduhkan. Luas wilayah yang menjadi perhatian terkait pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) hulu Sungai Ciliwung mencapai 28.000 hektar dengan 145.000 titik yang membutuhkan pengawasan ketat, menurut keterangan Menteri Lingkungan Hidup.

Menanggapi penyegelan tersebut, Bobobox menyatakan komitmennya untuk mendukung upaya pemerintah dalam menata destinasi wisata secara berkelanjutan. Pihak perusahaan menjabarkan sejumlah upaya konservasi lingkungan yang telah mereka lakukan, antara lain:

  • Konservasi lingkungan secara aktif.
  • Penerapan konsep wisata ramah lingkungan dalam pengelolaan.
  • Peningkatan ketahanan pangan di kawasan sekitar.

Antonius Bong juga menjelaskan bahwa pembangunan Bobocabin Gunung Mas sejak awal telah memperhatikan aspek lingkungan. Proses pembangunan, menurutnya, dilakukan tanpa menggunakan alat berat dan jumlah unit kabin dibatasi hingga 30 unit guna meminimalisir dampak terhadap lingkungan. Pembangunan juga dirancang agar rasio lahan terbangun tetap seimbang dengan lahan alami, sehingga penyerapan air hujan tetap optimal.

"Sebagian besar area tetap dalam kondisi alami dan memungkinkan air hujan terserap dengan optimal ke dalam tanah," tegas Antonius dalam keterangan resminya. Pernyataan ini sekaligus menjadi bantahan implisit atas tuduhan pelanggaran lingkungan yang menyebabkan penyegelan. Ke depannya, bagaimana proses mediasi antara pihak Bobobox dan pemerintah, serta upaya pemenuhan aturan lingkungan yang dituntut, akan menjadi fokus perhatian publik dan media.

Kasus ini menimbulkan pertanyaan mendasar tentang keseimbangan antara pembangunan pariwisata dan pelestarian lingkungan di kawasan Puncak, Bogor. Peristiwa penyegelan Bobocabin Gunung Mas dan tempat-tempat lain seperti Jembatan Gantung Terpanjang Dunia di Bogor dan Gunung Geulis Country Club, yang juga disegel karena dianggap menyebabkan banjir, menunjukkan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap pembangunan di daerah rawan bencana dan lingkungan sensitif.