Dokter Gigi Pendaki Gunung Elsa Laksono Berpulang di Puncak Carstensz
Dokter Gigi Pendaki Gunung Elsa Laksono Berpulang di Puncak Carstensz
Suasana duka menyelimuti Rumah Duka Carolus, Jakarta Timur, Senin malam (3/3/2025). Rangkaian karangan bunga memenuhi pintu masuk, sebagai penghormatan terakhir bagi almarhumah Drg. Elsa Laksono, seorang dokter gigi sekaligus pendaki gunung berpengalaman yang meninggal dunia di Puncak Carstensz. Kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga, sahabat, rekan sejawat, dan komunitas pendaki Indonesia. Ucapan belasungkawa berdatangan dari berbagai kalangan, mencerminkan betapa luasnya pengaruh dan kebaikan yang telah ia sebarkan selama hidupnya.
Drg. Elsa Laksono, tergabung dalam sebuah tim ekspedisi beranggotakan sepuluh orang, memulai pendakian ke Puncak Carstensz Pyramid pada 28 Februari 2025. Perjalanan menuju puncak tertinggi di Indonesia ini diawali dengan perjalanan udara dari Timika menuju Yellow Valley menggunakan helikopter. Tim menghadapi medan yang sangat menantang selama pendakian, mengatasi bebatuan terjal dan jembatan gantung di ketinggian yang ekstrem. Meskipun berhasil mencapai puncak Carstensz, tragedi menimpa saat perjalanan turun. Drg. Elsa Laksono menunjukkan gejala hipotermia yang semakin parah. Bersama rekannya, Lilie Wijayanti Poegiono, ia berjuang melawan suhu ekstrem yang mengancam jiwa. Sayangnya, usaha mereka tak mampu melawan ganasnya alam pegunungan, dan keduanya harus menyerah pada kondisi tersebut.
Tim pendakian segera melakukan upaya penyelamatan. Pemandu pendakian, Yustinus Sondegau, dengan sigap memberikan pertolongan pertama di basecamp menggunakan sleeping bag, fly sheet, dan air panas. Namun, sayangnya, pertolongan tersebut datang terlambat untuk menyelamatkan nyawa Drg. Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono. Kepergian mereka menjadi bukti sekaligus pengingat akan betapa besarnya risiko yang dihadapi para pendaki di ketinggian ekstrem.
Kembalinya jenazah Drg. Elsa Laksono ke Jakarta pada Senin malam disambut isak tangis keluarga dan sahabat. Suasana haru menyelimuti prosesi pemindahan peti jenazah dari ambulans menuju ruang duka. Kehadiran karangan bunga dari berbagai pihak, termasuk Alumni Angkatan 84 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti dan komunitas pendaki, menjadi bukti nyata betapa besarnya dampak yang ditinggalkan Drg. Elsa Laksono. Meskipun telah tiada, semangat dan jiwa petualangnya akan tetap dikenang. Ia pergi di tempat yang dicintainya, meninggalkan jejak keberanian dan dedikasi yang tak akan pernah terlupakan.
Berikut beberapa poin penting dari perjalanan terakhir Drg. Elsa Laksono:
- Keberangkatan dari Timika menuju Yellow Valley menggunakan helikopter pada tanggal 26 Februari 2025.
- Pendakian dimulai pada tanggal 28 Februari 2025, melewati medan yang menantang.
- Pencapaian puncak Carstensz Pyramid.
- Terjadinya hipotermia yang mengakibatkan meninggalnya Drg. Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono.
- Upaya penyelamatan yang dilakukan oleh pemandu pendakian, Yustinus Sondegau.
- Prosesi pemakaman yang dipenuhi duka cita dari berbagai kalangan.
Kepergian Drg. Elsa Laksono merupakan kehilangan besar bagi dunia kedokteran gigi dan komunitas pendaki gunung di Indonesia. Semangatnya yang tak kenal lelah dan dedikasi pada profesinya akan selalu menjadi inspirasi bagi banyak orang.