Insentif Fiskal dan Program Pendukung Kelahiran di Tiongkok: Upaya Mengatasi Tren Demografi

Insentif Fiskal dan Program Pendukung Kelahiran di Tiongkok: Upaya Mengatasi Tren Demografi

Pemerintah Tiongkok tengah gencar mengimplementasikan berbagai kebijakan untuk meningkatkan angka kelahiran yang terus menurun. Strategi ini melibatkan paket insentif fiskal yang signifikan dan program pendukung bagi para orang tua, terutama di tingkat provinsi. Langkah ini merupakan respon langsung terhadap tantangan demografis yang dihadapi negara tersebut, di mana penurunan angka kelahiran berpotensi mengancam pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial jangka panjang.

Sejumlah lebih dari 20 pemerintahan provinsi telah meluncurkan program subsidi pengasuhan anak sebagai bagian dari rencana aksi nasional untuk meningkatkan konsumsi domestik. Subsidi ini menjadi fokus utama dalam mendorong pasangan muda untuk menikah dan memiliki lebih banyak anak. Salah satu contoh yang menonjol adalah kota Hohhot, di wilayah Mongolia Dalam, yang menawarkan insentif finansial yang sangat menarik. Pasangan yang memiliki anak pertama akan menerima pembayaran satu kali sebesar 10.000 yuan (sekitar Rp 22,7 juta), sementara anak kedua berhak atas subsidi tahunan sebesar 10.000 yuan hingga usia lima tahun. Lebih lanjut, anak ketiga akan menerima subsidi yang sama hingga usia sepuluh tahun. Besaran total subsidi ini mencapai hampir dua kali lipat pendapatan tahunan rata-rata penduduk Hohhot, sebuah angka yang signifikan dan menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mendorong peningkatan angka kelahiran.

Namun, upaya pemerintah tidak hanya berhenti pada pemberian subsidi tunai. Inisiatif inovatif juga diterapkan, seperti program "Aksi Perawatan Kesuburan Satu Cangkir Susu untuk Para Ibu" di Hohhot. Program ini memberikan satu cangkir susu gratis setiap hari bagi ibu yang melahirkan setelah 1 Maret. Selain itu, para ibu juga mendapatkan voucher elektronik senilai 3.000 yuan (sekitar Rp 6,8 juta) dari dua perusahaan susu besar, Yili dan China Mengniu Dairy. Voucher ini dapat digunakan untuk pembelian produk susu, yang penting untuk kesehatan ibu dan bayi. Kombinasi antara dukungan finansial dan akses terhadap nutrisi penting ini dirancang untuk memberikan dukungan komprehensif bagi para orang tua.

Implementasi kebijakan-kebijakan ini menandakan perubahan paradigma dalam pendekatan pemerintah Tiongkok terhadap masalah demografi. Dari sekadar himbauan, pemerintah kini beralih ke strategi yang lebih aktif dan pragmatis dengan menawarkan insentif finansial yang substansial dan program pendukung yang terintegrasi. Keberhasilan strategi ini masih akan membutuhkan waktu untuk diukur, namun langkah-langkah yang diambil menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mengatasi tren demografis yang menjadi tantangan bagi masa depan Tiongkok.

Rincian Subsidi di Hohhot:

  • Anak Pertama: Pembayaran satu kali sebesar 10.000 yuan (sekitar Rp 22,7 juta)
  • Anak Kedua: Subsidi tahunan 10.000 yuan hingga usia 5 tahun
  • Anak Ketiga: Subsidi tahunan 10.000 yuan hingga usia 10 tahun

Keberadaan program ini menunjukkan bahwa Pemerintah Tiongkok serius dalam upaya meningkatkan angka kelahiran. Efektivitas jangka panjang program ini perlu dikaji lebih lanjut. Namun, langkah-langkah ini jelas merupakan upaya yang signifikan dalam menghadapi tantangan demografis yang kompleks.