Toyota Incar Pasar Ekspor Hybrid: Target 50 Persen pada 2030

Toyota Incar Pasar Ekspor Hybrid: Target 50 Persen pada 2030

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengungkapkan ambisi besarnya untuk mendominasi pasar ekspor kendaraan hybrid. Target ambisius yang dicanangkan perusahaan adalah mencapai 50 persen pangsa ekspor mobil hybrid dari Indonesia pada tahun 2030. Hal ini disampaikan oleh Wakil Presiden Direktur TMMIN, Bob Azam, di Jakarta baru-baru ini, seraya menekankan pentingnya dukungan pemerintah melalui insentif untuk mewujudkan target tersebut. Pernyataan ini muncul di tengah spekulasi peluncuran Toyota Veloz Hybrid di pasar domestik dan internasional.

Azam menjelaskan bahwa peningkatan permintaan global terhadap kendaraan ramah lingkungan mendorong strategi ekspansi ekspor hybrid Toyota. Pertumbuhan ekspor kendaraan hybrid Toyota pada tahun 2024 yang mencapai dua kali lipat, dari 8.792 unit menjadi 18.553 unit, menjadi bukti nyata tingginya permintaan pasar internasional. Model-model seperti Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid menjadi lokomotif pertumbuhan tersebut. Lebih lanjut, Azam menuturkan bahwa pasar Amerika Selatan misalnya, menunjukkan kecenderungan tinggi terhadap penggunaan etanol yang juga kompatibel dengan mobil hybrid, sehingga semakin meningkatkan daya tarik kendaraan ini dari segi efisiensi dan pengurangan emisi.

Kesuksesan ekspor Avanza ke Meksiko juga menjadi salah satu faktor pendorong strategi ini. Meskipun terbentur regulasi, Toyota melihat peluang besar untuk mengisi pasar dengan model-model lain, termasuk kemungkinan besar Veloz Hybrid, memanfaatkan pabrik Toyota yang telah ada di Meksiko. Azam secara khusus menyoroti pentingnya pengembangan ekosistem pendukung, termasuk baterai dan komponen elektrifikasi lainnya, sebagai kunci keberhasilan strategi ini. Ia juga menegaskan komitmen Toyota untuk terus memperluas adopsi teknologi hybrid ke berbagai lini produknya, tidak hanya pada kendaraan mewah, tetapi juga ke segmen menengah seperti yang telah ditunjukkan dengan peluncuran Yaris Cross Hybrid.

Sementara itu, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM), Henry Tanoto, meskipun enggan mengungkapkan detail spesifik mengenai model dan jadwal peluncuran Veloz Hybrid, menegaskan komitmen Toyota untuk menggunakan pendekatan multi-pathway dalam memenuhi kebutuhan pasar yang beragam. Hal ini sejalan dengan visi Toyota untuk menghadirkan teknologi ramah lingkungan yang dapat diakses oleh berbagai segmen masyarakat. Tanoto juga menekankan bahwa strategi ini bertujuan untuk mengurangi emisi dan berkontribusi pada lingkungan yang lebih berkelanjutan. Baik Azam maupun Tanoto sepakat bahwa percepatan realisasi target ekspor hybrid sangat bergantung pada dukungan pemerintah berupa insentif yang memadai.

Langkah Toyota ini menunjukkan komitmen serius perusahaan dalam menghadapi tantangan global terkait perubahan iklim dan transisi energi. Strategi ekspor hybrid ini bukan hanya akan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di pasar otomotif global yang semakin kompetitif dan berorientasi pada keberlanjutan lingkungan.

Catatan: Tanggal 18 Maret 2025 yang tercantum dalam berita asli diasumsikan sebagai tanggal wawancara dan telah dipertahankan dalam konteks narasi.