Lingkaran Kayu Prasejarah di Denmark: Penemuan Baru yang Mengungkap Kemiripan dengan Stonehenge
Lingkaran Kayu Prasejarah di Denmark: Penemuan Baru yang Mengungkap Kemiripan dengan Stonehenge
Sebuah penemuan arkeologi yang signifikan telah mengungkap keberadaan sebuah lingkaran tiang kayu kuno di Aars, Denmark. Struktur melingkar ini, yang diperkirakan berasal dari periode akhir Neolitikum atau awal Zaman Perunggu (2600-1600 SM), menunjukkan kemiripan yang mencolok dengan situs megalitik terkenal Stonehenge di Inggris Selatan. Penemuan ini memberikan wawasan baru yang berharga tentang praktik ritual dan struktur sosial masyarakat prasejarah di Eropa Utara.
Lingkaran kayu di Aars, yang ditemukan secara tak terduga selama proyek pembangunan perumahan, berdiameter hampir 30 meter. Para arkeolog telah mengidentifikasi keberadaan setidaknya 45 tiang kayu, dengan dugaan jumlah total tiang mencapai lebih dari 80 buah. Jarak antar tiang diperkirakan sekitar 2 meter, membentuk susunan melingkar yang terencana dengan baik. Sidsel Wåhlin, kurator di Museum Vesthimmerland di Aars, menyebut penemuan ini sebagai "penemuan yang luar biasa". Ia menambahkan bahwa penemuan ini menunjukkan kemiripan dalam pandangan dunia antara masyarakat prasejarah di Inggris dan Denmark, khususnya mengenai praktik pertanian dan kepercayaan spiritual.
Kemiripan dengan Stonehenge tidak hanya terbatas pada bentuk melingkarnya. Meskipun lebih muda dari Stonehenge, lingkaran kayu di Aars diduga memiliki fungsi yang serupa, kemungkinan besar sebagai situs ritual atau observatorium kuno yang berkaitan dengan siklus matahari dan bulan. Hipotesis ini didukung oleh penelitian lebih lanjut yang akan dilakukan pada situs tersebut. Para peneliti berharap dapat menemukan artefak tambahan, seperti peralatan yang digunakan untuk membangun monumen atau bukti ukiran dekoratif pada tiang-tiang kayu, yang dapat memberikan informasi lebih rinci mengenai fungsi dan makna lingkaran tersebut.
Andreas Bo Nielsen, manajer penggalian, menekankan pentingnya penemuan ini, mengatakan, "Lingkaran kayu ini bukan hanya penemuan arkeologi yang signifikan, tetapi juga jendela ke masa lalu, yang memberikan gambaran sekilas tentang aktivitas seremonial dan ritual nenek moyang kita." Penemuan ini memperluas pemahaman kita tentang kompleksitas dan hubungan antar budaya masyarakat prasejarah di Eropa. Penggalian lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap lebih banyak rahasia yang terpendam di situs bersejarah ini. Temuan-temuan yang diharapkan dapat berupa artefak yang memberikan petunjuk lebih jelas mengenai kehidupan dan kepercayaan spiritual masyarakat yang mendirikan lingkaran kayu tersebut.
Berikut beberapa poin penting dari penemuan ini:
- Lokasi: Aars, Denmark
- Periode: Akhir Neolitikum – Awal Zaman Perunggu (2600-1600 SM)
- Diameter: Hampir 30 meter
- Jumlah Tiang: Minimal 45, diperkirakan lebih dari 80
- Kemiripan dengan Stonehenge: Bentuk melingkar, kemungkinan fungsi sebagai situs ritual atau observatorium
- Potensi Temuan: Artefak, bukti ukiran dekoratif
Penemuan lingkaran kayu di Aars memberikan kontribusi penting bagi pemahaman kita tentang sejarah prasejarah di Eropa. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat mengungkapkan lebih banyak detail tentang kehidupan dan budaya masyarakat yang membangun struktur melingkar ini, serta memperkuat hubungan antara situs-situs megalitik di Eropa pada masa lampau.