Masjid Istiqlal Osaka: Simbol Persatuan dan Kebangkitan Umat Muslim Indonesia di Jepang
Masjid Istiqlal Osaka: Simbol Persatuan dan Kebangkitan Umat Muslim Indonesia di Jepang
Berdiri megah di jantung kota Osaka, Jepang, Masjid Istiqlal Osaka bukan sekadar tempat ibadah, melainkan simbol nyata dari perjuangan dan persatuan umat Muslim Indonesia di negeri sakura. Dibangun atas dasar kebutuhan akan ruang ibadah yang representatif bagi komunitas Muslim Indonesia yang terus berkembang di wilayah Kansai, masjid ini telah menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi ribuan jemaah.
Gagasan pembangunan Masjid Istiqlal Osaka bermula dari keprihatinan Ketua Yayasan, Herizal Adhardi, atas minimnya fasilitas ibadah yang dikelola langsung oleh komunitas Indonesia di Osaka. Melihat jumlah warga Indonesia yang signifikan di kawasan tersebut, Herizal tergerak untuk menginisiasi pembangunan masjid ini. Gagasan tersebut ia sampaikan pada perayaan Idul Fitri 2019, di hadapan jemaah Indonesia di Jepang. Respon positif dari masyarakat langsung terlihat, terkumpul dana awal sebesar Rp 138 juta, sebuah modal awal yang membangkitkan semangat tim pembangunan.
Namun, perjalanan menuju terwujudnya Masjid Istiqlal Osaka tak semulus yang dibayangkan. Pandemi Covid-19 yang melanda dunia pada tahun 2020 sempat menghentikan sementara proses pembangunan. Namun, hal tersebut tak menyurutkan semangat panitia. Mereka tetap gigih menggalang dana melalui berbagai media, termasuk kerjasama dengan masjid-masjid lain di Jepang, iklan, serta penyebaran brosur. Upaya ini berbuah manis ketika pada Juni 2021, panitia menemukan gedung yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan, termasuk hal yang krusial yaitu arah kiblat yang tepat dan lokasi yang strategis di 1 Chome-2-10 Nakabiraki, Distrik Nishinari, Osaka.
Proses pencarian gedung ini sendiri penuh dengan tantangan. Banyak bangunan yang tutup akibat pandemi, termasuk hotel dan kios. Namun, ketekunan panitia akhirnya membuahkan hasil. Dana yang terkumpul, hasil dari penggalangan dana pasca Idul Fitri 2019 hingga selama masa pandemi, akhirnya cukup untuk membeli gedung tersebut. Pemerintah Osaka pun memberikan dukungan penuh atas berdirinya masjid ini sebagai wujud komitmen menyediakan ruang ibadah bagi umat Muslim.
Pemilihan nama 'Istiqlal' pun sarat makna. Awalnya, panitia berencana menggunakan nama 'Masjid Indonesia'. Namun, pertimbangan agar masjid ini inklusif bagi seluruh umat Muslim, tak hanya warga Indonesia, membuat nama tersebut diubah. Nama Istiqlal dipilih karena familiar bagi masyarakat Indonesia dan sekaligus tidak secara spesifik mengarah pada satu negara, sehingga diharapkan dapat menciptakan rasa nyaman bagi jemaah dari berbagai negara.
Masjid Istiqlal Osaka yang diresmikan oleh mantan Wakil Presiden Indonesia, Ma'ruf Amin pada 6 Maret 2023, kini berdiri kokoh dengan lima lantai yang difungsikan secara optimal. Lantai dua dan tiga difungsikan sebagai ruang shalat perempuan dan laki-laki. Lantai empat menyediakan dapur untuk memasak, terutama pada malam Sabtu dan selama bulan Ramadhan. Sedangkan lantai lima didedikasikan untuk Mualaf Center, Islamic Center, dan Education Center, yang menunjukkan komitmen masjid ini untuk memajukan kehidupan beragama dan sosial masyarakat sekitarnya. Dengan kapasitas hingga 1.500 jemaah, Masjid Istiqlal Osaka telah menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi umat Muslim Indonesia dan internasional di Osaka.
Kisah pembangunan Masjid Istiqlal Osaka ini adalah bukti nyata dari semangat persatuan, ketekunan, dan kerja keras dalam mewujudkan impian. Ia menjadi simbol kebangkitan umat Muslim Indonesia di Jepang dan bukti nyata kontribusi positif bagi masyarakat multikultural di Osaka.