Penurunan Drastis IHSG: Pemerintah Yakinkan Pasar dengan Konsistensi Kebijakan Investasi dan Hilirisasi
Penurunan Drastis IHSG: Pemerintah Yakinkan Pasar dengan Konsistensi Kebijakan Investasi dan Hilirisasi
Penurunan drastis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa, 18 Maret 2025, yang mencapai 6,12 persen atau 395,86 poin hingga menyentuh level 6.076,08 pada penutupan sesi I, telah memicu kekhawatiran di pasar modal. Kondisi ini bahkan memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) selama 30 menit, sebuah langkah yang terakhir kali diterapkan pada awal pandemi Covid-19 di Maret 2020. Menanggapi situasi ini, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu, memberikan keterangan resmi terkait strategi pemerintah dalam memulihkan kepercayaan pasar.
Pasaribu menekankan pentingnya konsistensi pemerintah dalam menjalankan program investasi, hilirisasi, dan penegakan hukum sebagai kunci utama pemulihan sentimen pasar. Menurutnya, pasar modal sangat bergantung pada kepercayaan investor terhadap kinerja dan kebijakan pemerintah. Fluktuasi pasar memang lazim terjadi, namun kepercayaan yang teguh terhadap komitmen pemerintah dalam menjalankan program-program strategis menjadi penentu stabilitas jangka panjang. "Pasar itu didasarkan pada kepercayaan," ujar Pasaribu. "Bagaimana pandangan mereka terhadap kinerja pemerintahan, dan ya, fluktuasi pasar saham itu hal yang biasa." Ia melanjutkan, kepercayaan tersebut dibangun melalui tiga pilar utama: penegakan hukum yang konsisten, komitmen nyata dalam merealisasikan investasi, dan keberhasilan program hilirisasi.
Lebih lanjut, Pasaribu menjelaskan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas penegakan hukum, memberikan dukungan yang lebih baik kepada investor, dan terus menyempurnakan perencanaan dan konsep investasi serta hilirisasi. "Ini yang diamati pasar," tegasnya. "Dan akan terus diamati ke depannya. Jika pemerintah konsisten, saya yakin pasar akan pulih." Ia juga menepis kekhawatiran berlebihan atas penurunan IHSG, dengan menyatakan bahwa kondisi pasar saham dipengaruhi oleh berbagai faktor internal maupun global yang bersifat dinamis dan kompleks. Meskipun demikian, pemerintah tetap fokus pada eksekusi program investasi dan percepatan hilirisasi sebagai strategi jangka panjang untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah juga berharap kehadiran Badan Pengelola Investasi Danantara dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mempercepat realisasi investasi di Indonesia. Dengan komitmen yang kuat dan tindakan nyata, pemerintah berupaya meyakinkan para investor bahwa Indonesia tetap menjadi tujuan investasi yang menarik dan menjanjikan, sekalipun dihadapkan pada dinamika pasar global yang penuh tantangan. Langkah-langkah strategis yang diambil pemerintah diharapkan dapat segera meredakan kekhawatiran pasar dan mengembalikan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia.
Berikut poin-poin penting yang diungkapkan oleh Wamen Investasi:
- Konsistensi pemerintah dalam investasi, hilirisasi, dan penegakan hukum sangat penting untuk memulihkan kepercayaan pasar.
- Pasar saham dipengaruhi banyak faktor, baik internal maupun global.
- Peran Badan Pengelola Investasi Danantara diharapkan dapat mempercepat investasi.
- Pemerintah fokus pada eksekusi program investasi dan percepatan hilirisasi.
- Penurunan IHSG merupakan hal biasa dan pemerintah berupaya menjaga stabilitas pasar.