Menemukan Kedamaian Melalui Munajat: Panduan Menggali Kekuatan Doa dan Zikir
Menemukan Kedamaian Melalui Munajat: Panduan Menggali Kekuatan Doa dan Zikir
Dalam menjalani kehidupan, setiap individu pasti pernah menghadapi tantangan dan kesulitan yang membutuhkan solusi serta tempat untuk mencurahkan isi hati. Berbagi beban kepada sesama manusia tentu bermanfaat, namun berbicara langsung kepada Sang Pencipta, Allah SWT, menawarkan kedamaian dan kekuatan yang tak tertandingi. H. Muhammad Faiz, Lc, MA, anggota Dewan Pengawas Syariah BTN, atau yang dikenal sebagai Gus Faiz, menjelaskan pentingnya berkomunikasi dengan Allah SWT melalui munajat dan doa sebagai bentuk curahan hati yang paling efektif.
Gus Faiz mengaitkan praktik ini dengan peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Peristiwa agung tersebut, menurutnya, mengajarkan betapa Allah SWT sangat menghargai hamba-Nya yang senantiasa bermunajat, berkomunikasi, dan mencurahkan isi hati kepada-Nya. Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa munajat bukan sekadar ritual, melainkan jembatan spiritual yang menghubungkan hamba dengan Tuhannya. Ia menekankan bahwa kita dapat berkomunikasi dengan Allah SWT kapan saja dan di mana saja, namun ada waktu-waktu yang lebih mustajab, diberkahi, dan lebih dekat kepada Allah SWT.
Salah satu waktu yang paling utama adalah saat sujud dalam sholat. Hadits Rasulullah SAW menyebutkan bahwa saat sujud merupakan momen terdekat hamba dengan Tuhannya. Oleh karena itu, Gus Faiz menganjurkan untuk memperbanyak doa dan munajat pada waktu tersebut. Beliau menjelaskan, sebelum berdoa, sebaiknya kita memulai dengan mengucapkan subhana rabbiyal a'laa wa bihamdihi, sebuah pengakuan akan keagungan dan kebesaran Allah SWT. Dengan demikian, kita akan lebih khusyuk dan tulus dalam memanjatkan doa dan permohonan.
Selain waktu sujud, waktu-waktu lainnya yang mustajab untuk berdoa dan bermunajat adalah seperti saat memasuki waktu sholat, waktu-waktu mustajab pada bulan Ramadhan, dan hari Jumat. Gus Faiz memberikan contoh doa yang dapat dipanjatkan pada hari Jumat, dimulai dengan memuji keutamaan hari Jumat sebagai sayyidul ayyam (pemimpin hari-hari), kemudian menyampaikan permohonan, dan diakhiri dengan keyakinan akan pertolongan Allah SWT. Contoh doa tersebut dapat diadaptasi dengan permohonan sesuai kebutuhan dan kondisi masing-masing individu.
Lebih lanjut, Gus Faiz menekankan pentingnya menghadirkan hati yang tulus dan yakin ketika bermunajat kepada Allah SWT. Dengan penuh keyakinan dan ketundukan, kita dapat meyakini bahwa Allah SWT akan memudahkan segala urusan kita. Praktik berdoa dan bermunajat bukan hanya sekadar meminta, tetapi juga merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperkuat iman, menemukan kedamaian batin, dan menemukan kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup. Dengan memahami dan mengamalkan hal ini, kita dapat menggapai kedamaian dan kekuatan spiritual dalam menghadapi segala cobaan hidup.
Selengkapnya kajian bersama Gus Faiz dapat disaksikan di detikcom.