Wanita di Singapura Diduga Memberi Minuman Ringan kepada Lemur Terancam Punah, Picu Kecaman Publik

Wanita Singapura Beri Minuman Ringan pada Lemur Terancam Punah, Picu Kecaman

Sebuah insiden yang menghebohkan terjadi di Mandai Wildlife, Singapura, di mana seorang wanita terekam kamera tengah memberikan minuman ringan kepada seekor lemur merah, spesies primata yang terancam punah. Aksi pengunjung yang dinilai tidak bertanggung jawab ini langsung menuai kecaman publik dan sorotan tajam dari pihak pengelola kebun binatang. Foto yang beredar luas di media sosial, pertama kali diunggah oleh akun @sgfollowsall di Instagram pada 15 Maret 2025, memperlihatkan wanita tersebut mendekatkan kaleng minuman ke mulut lemur betina yang diberi nama Piddy. Meskipun tampak membelai lemur tersebut dengan tangan satunya, tindakannya jelas melanggar peraturan yang berlaku di Mandai Wildlife.

Pihak Mandai Wildlife Group telah mengeluarkan pernyataan resmi menanggapi insiden tersebut. Mereka mengkonfirmasi bahwa lemur bernama Piddy saat ini dalam kondisi baik setelah insiden pemberian minuman ringan. Namun, mereka menekankan betapa pentingnya kepatuhan pengunjung terhadap peraturan yang bertujuan untuk melindungi keselamatan dan kesejahteraan satwa di bawah perawatan mereka. Lemur merah, menurut keterangan pihak Mandai Wildlife Group di situs web resmi mereka, merupakan spesies yang terancam punah dengan rentang usia hingga 36 tahun di lingkungan yang terkontrol. Makanan alami mereka terdiri dari buah-buahan, dedaunan, biji-bijian, dan nektar, dan pemberian minuman ringan jelas bukan bagian dari diet sehat mereka.

Juru bicara Mandai Wildlife Group dengan tegas mengimbau seluruh pengunjung untuk senantiasa mematuhi peraturan yang telah ditetapkan. Peraturan tersebut, yang secara jelas melarang mendekati, memberi makan, menyentuh, atau mengganggu satwa di area tersebut, dibuat untuk memastikan keselamatan baik bagi hewan maupun pengunjung. Mereka menekankan pentingnya praktik etika sosial yang baik dan rasa hormat terhadap satwa liar dan lingkungan sekitar. Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya edukasi dan kesadaran publik dalam berinteraksi dengan hewan di habitat alami maupun di lingkungan konservasi.

Lebih lanjut, juru bicara tersebut menambahkan bahwa tindakan memberi makan hewan di luar program yang telah dikelola oleh tim perawatan hewan dapat berdampak buruk terhadap kesehatan hewan. Diet yang tidak tepat dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, bahkan kematian. Kasus ini juga menjadi pelajaran berharga bagi para wisatawan untuk selalu mematuhi peraturan yang ada di setiap kebun binatang yang dikunjungi, untuk memastikan keselamatan baik hewan maupun diri mereka sendiri. Lemur merah, sebagai spesies yang terancam punah, membutuhkan perlindungan ekstra dan tindakan yang tidak bertanggung jawab dapat mengancam kelangsungan hidup populasi mereka.

Aturan yang dilanggar pengunjung mencakup, namun tidak terbatas pada:

  • Tidak mendekati satwa liar.
  • Tidak memberi makan satwa liar.
  • Tidak menyentuh satwa liar.
  • Tidak menggoda atau melakukan tindakan yang dapat mengganggu atau melukai satwa liar.

Insiden ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi publik dan menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi satwa liar dan etika kunjungan ke kebun binatang.