Kreativitas Kuliner Lebaran: Soes dan Brownies Jadi Andalan Hampers Anti-Mainstream

Kreativitas Kuliner Lebaran: Soes dan Brownies Jadi Andalan Hampers Anti-Mainstream

Di tengah tradisi hampers Lebaran yang didominasi kue kering, Melissa Juliani, pemilik Dkueh Malang, menawarkan alternatif unik dan menarik. Ia menghadirkan hampers Lebaran yang berfokus pada kue basah, khususnya soes dan brownies, dengan sentuhan kreativitas dan inovasi yang membuatnya berbeda dari kompetitor. Keputusan ini diambil setelah mengamati pasar dan menyadari potensi kue basah yang dapat dimodifikasi dan dikemas secara menarik untuk memenuhi selera konsumen yang semakin beragam. Strategi ini terbukti efektif, terbukti dari meningkatnya permintaan hampers Dkueh setiap Ramadhan, meskipun dihadapkan pada kendala keterbatasan tenaga kerja dan fluktuasi harga bahan baku.

Melissa memulai bisnisnya sejak pandemi Covid-19 pada tahun 2020, dan sejak saat itu ia terus berinovasi dalam menciptakan hampers yang unik. Soes, menjadi produk unggulannya, disajikan dalam berbagai varian rasa dan desain. Salah satu inovasi terbarunya adalah soes dengan isian es teler cream yang memberikan sensasi seperti es krim saat disajikan dingin. Untuk menambah variasi dan mengatasi kendala pengiriman soes yang lebih rumit, Melissa menambahkan brownies ke dalam pilihan hampersnya. Brownies dipilih karena daya tahannya yang lebih lama dan kemudahan dalam pengiriman. Varian hampers yang ditawarkan pun beragam, mulai dari harga terjangkau hingga paket eksklusif yang berisi burger, brownies, dan soes, dengan harga mulai dari Rp 45.000 hingga Rp 235.000. Setiap hampers dirancang dengan tema Lebaran yang kental, terlihat dari warna dan pita yang digunakan pada kemasannya. Kreativitas Melissa terlihat pula dalam desain kemasan, seperti bucket soes berbentuk bunga yang mampu menarik perhatian konsumen.

Tantangan di tahun ini, selain keterbatasan tenaga kerja yang membuatnya membatasi produksi hampers menjadi 10-15 paket per hari selama Ramadhan, adalah lonjakan harga bahan baku. Kenaikan harga cokelat yang signifikan memaksanya untuk menjaga kualitas produk dengan tetap menggunakan bahan baku premium, meski berdampak pada sedikit penurunan margin keuntungan. Strategi pemasaran yang dijalankan Melissa mengandalkan kekuatan media online dan penjualan dari mulut ke mulut. Pengalaman lima tahun berbisnis telah mengajarkannya mengenai pola pembelian pelanggan yang cenderung meningkat drastis setelah pencairan tunjangan hari raya (THR). Meskipun demikian, ia mencatat bahwa antusiasme pemesanan tahun ini sedikit lebih rendah dibandingkan tahun lalu, terutama pada minggu pertama Ramadhan. Hal ini menunjukkan pentingnya strategi adaptasi dan inovasi dalam menghadapi dinamika pasar yang selalu berubah.

Ke depan, Melissa berencana untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan dinamika pasar. Ia menyadari pentingnya menjaga kualitas produk dan menawarkan desain yang menarik untuk tetap bersaing. Dengan kreativitas dan strategi bisnis yang tepat, Dkueh Malang berpotensi untuk terus berkembang dan menjadi pilihan utama hampers Lebaran yang unik dan berkualitas.

Varian hampers Dkueh Malang meliputi:

  • Soes dengan berbagai varian rasa, termasuk varian baru es teler cream.
  • Brownies dengan rasa pilihan.
  • Paket eksklusif yang berisi burger, brownies, dan soes.

Strategi pemasaran yang digunakan meliputi:

  • Pemasaran online.
  • Penjualan dari mulut ke mulut.