Jaringan Penyeludupan Senjata ke KKB Papua Dibongkar: PNG, Filipina, dan Rampasan Jadi Sumber Utama
Jaringan Penyeludupan Senjata ke KKB Papua Dibongkar: PNG, Filipina, dan Rampasan Jadi Sumber Utama
Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz berhasil mengungkap jaringan penyeludupan senjata api (senpi) dan amunisi yang selama ini menjadi tulang punggung kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Pengungkapan ini menjadi bukti nyata keberhasilan aparat keamanan dalam membongkar jalur peredaran senjata ilegal yang selama ini mengancam keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut. Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, memaparkan hasil penyelidikan yang menunjukkan tiga sumber utama perolehan senpi dan amunisi oleh KKB. Ketiga sumber tersebut adalah: Papua Nugini (PNG), Filipina Selatan, dan rampasan dari anggota TNI-Polri yang bertugas di Papua.
"Investigasi mendalam menunjukkan bahwa senpi dan amunisi yang digunakan KKB berasal dari tiga sumber utama: penyelundupan dari Papua Nugini dan Filipina Selatan, serta senjata yang diperoleh melalui perampasan dari personel TNI-Polri," jelas Brigjen Pol. Faizal dalam keterangan resminya. Lebih lanjut, ia merinci temuan bahwa pada tahun 2021, sejumlah senpi yang diamankan oleh pihak berwajib berasal dari Filipina Selatan, sementara beberapa senpi lain merupakan hasil rampasan dari operasi di wilayah Papua Pegunungan pada tahun yang sama. Penelusuran yang dilakukan juga berhasil mengungkap modus operandi para pelaku. Sebagai contoh, penangkapan Yuni Enumbi pada 6 Maret 2025 di KM 76 Kampung Ampas, Kabupaten Keerom, Papua, yang membawa enam pucuk senpi dan 882 butir amunisi yang disembunyikan di dalam kompresor, menjadi bukti nyata praktik penyeludupan yang terorganisir.
Berkat kerja sama antara Satgas Operasi Damai Cartenz dan Opsnal Polda Papua, Yuni Enumbi berhasil ditangkap. Penangkapan ini membuka jalan bagi pengungkapan jaringan lebih luas, dengan tertangkapnya enam pelaku lainnya yang berperan sebagai pemasok senpi dan amunisi. Para pelaku tersebar dan ditangkap oleh berbagai satuan kepolisian, termasuk Polda Papua, Polda Jawa Timur, Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Polda Papua Barat, membuktikan luasnya jejaring dan koordinasi antar-satuan yang diperlukan untuk memberantas kejahatan ini.
Brigjen Pol. Faizal menekankan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras berbagai satuan dan personel di lapangan yang menunjukkan komitmen kuat untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat Papua. "Pengungkapan jaringan ini merupakan langkah signifikan dalam upaya mencegah dan meminimalisir peredaran senjata ilegal dari luar Papua, sekaligus meningkatkan keamanan bagi masyarakat," tegasnya. Data yang disajikan juga menunjukkan hasil signifikan dari operasi ini: sejak tahun 2020 hingga Maret 2025, Satgas Operasi Damai Cartenz dan Polda Papua telah berhasil menyita 76 pucuk senpi (organik dan rakitan) serta 5.938 butir amunisi dari tangan KKB. Upaya ini akan terus berlanjut untuk membendung aliran senjata ilegal dan memastikan keamanan wilayah Papua.
Kesimpulan: Operasi ini merupakan langkah penting dalam menekan aktivitas KKB, karena membatasi akses mereka terhadap senjata api dan amunisi. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah keamanan di Papua dan komitmen untuk melindungi masyarakat dari ancaman kelompok bersenjata.