Lonjakan Permintaan Ikan Asap Pasuruan Selama Ramadhan: Tradisi dan Kesepakatan Harga Menjaga Kelangsungan Usaha

Lonjakan Permintaan Ikan Asap Pasuruan Selama Ramadhan: Tradisi dan Kesepakatan Harga Menjaga Kelangsungan Usaha

Aroma khas ikan asap memenuhi udara di sepanjang Jalan Desa Kedungboto, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, terutama selama bulan Ramadhan. Kepulan asap dari tungku-tungku sederhana menjadi pemandangan umum, menandakan kesibukan para perajin ikan asap memenuhi pesanan yang membludak. Para perajin, seperti Mamat dan Dianawatin, terus bekerja keras mengolah ikan-ikan segar menjadi hidangan lezat yang siap dinikmati untuk berbuka puasa. Mamat, yang telah menggeluti usaha ini selama 15 tahun, mewarisi keterampilan dari orang tuanya dan kini melanjutkan tradisi keluarga bersama istrinya. Setiap hari selama Ramadhan, mereka mampu memproduksi hingga satu kuintal ikan asap, angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan hari-hari biasa.

Kesibukan serupa juga terlihat di stand-stand ikan asap lainnya. Hafid, salah satu perajin generasi pertama di kawasan ini, menceritakan bagaimana usaha ikan asap di Kedungboto berkembang dari angkringan bambu sederhana menjadi deretan stand yang lebih permanen berkat dukungan pemerintah desa. Kawasan ini kini telah dikenal hingga luar kota, bahkan hingga Sidoarjo, berkat kualitas dan cita rasa ikan asapnya yang khas. Keberhasilan ini tak lepas dari kerjasama para perajin yang menyepakati harga jual yang sama, baik saat harga ikan di pasaran tinggi maupun rendah. Hal ini menjamin kepuasan pelanggan dan kelangsungan usaha mereka.

Proses pengasapan ikan menggunakan batok kelapa kering yang menghasilkan asap lebih merata dan tahan lama, memberikan cita rasa khas pada ikan. Berbagai jenis ikan diolah, mulai dari mujahir, gurami, bandeng cabut duri, hingga patin, dengan harga yang terjangkau dan terstandarisasi. Hanik, salah satu pelanggan setia asal Sidoarjo, memuji konsistensi rasa dan harga ikan asap Kedungboto yang telah menjadi langganannya selama bertahun-tahun. Ia mengapresiasi kesepakatan harga yang diterapkan oleh para perajin, sehingga pelanggan tidak perlu menawar dan mendapatkan harga yang adil.

  • Harga Ikan Asap (Perkiraan):
    • Mujahir: Rp 28.000 (3-5 ekor)
    • Gurami/Bandeng Cabut Duri: Rp 38.000 (2 ekor)
    • Patin: Rp 25.000 - 28.000 (2 ekor)

Kesepakatan harga ini, selain menjaga kepuasan pelanggan, juga menjadi kunci keberhasilan usaha ikan asap di Kedungboto. Sistem ini menjamin stabilitas pendapatan para perajin dan memungkinkan mereka untuk terus mempertahankan tradisi dan kualitas produk. Keterampilan turun-temurun, kerjasama yang solid, dan komitmen terhadap kualitas, menjadi resep sukses usaha ikan asap di Kedungboto yang mampu bertahan dan bahkan berkembang pesat, terutama di saat permintaan meningkat tajam seperti bulan Ramadhan.

Selama bulan Ramadhan, permintaan ikan asap di Kedungboto meningkat drastis, mencapai satu kuintal per hari. Ini menjadi bukti nyata bahwa tradisi dan kualitas produk mampu menarik pelanggan dan mempertahankan keberlangsungan usaha di tengah persaingan pasar.