Kesha: Kebebasan Seksualitas dan Pencarian 'Sugar Daddy' dalam Hubungan Non-Monogami

Kesha: Kebebasan Seksualitas dan Pencarian 'Sugar Daddy' dalam Hubungan Non-Monogami

Penyanyi Kesha, yang dikenal karena vokal dan gaya hidupnya yang berani, kembali menjadi sorotan publik. Dalam sebuah pernyataan yang cukup mengejutkan, ia mengungkapkan preferensi hubungan asmaranya yang non-monogami dan pencariannya terhadap seorang 'sugar daddy'. Pengakuan ini bukan hanya sekadar pernyataan pribadi, tetapi juga mencerminkan pandangannya yang progresif tentang seksualitas dan hubungan asmara di era modern. Pernyataan Kesha ini memicu perdebatan di tengah publik, yang menggarisbawahi kompleksitas hubungan antar manusia dan bagaimana definisi hubungan itu sendiri terus berevolusi.

Dalam wawancara dengan majalah People, Kesha secara gamblang menjelaskan pilihan hidupnya. Ia menyatakan telah mengeksplorasi hubungan non-monogami, menjalin cinta dengan berbagai pria dan wanita, dan saat ini sedang mencari seorang 'sugar daddy' untuk mendukung gaya hidupnya. Penyanyi berusia 38 tahun ini terbuka tentang keinginannya untuk menjalani kehidupan yang lebih mewah, tanpa rasa malu mengungkapkan kebutuhan dan keinginannya untuk mendapatkan dukungan finansial dari pasangannya. Ia menjelaskan secara lugas tentang preferensinya, menginginkan seseorang yang mampu memberikan kenyamanan materi, seperti perjalanan dengan kapal pesiar dan jet pribadi. Sikap jujurnya ini menimbulkan kontroversi, namun bagi Kesha, kejujuran dalam hubungan merupakan hal yang utama.

Lebih jauh, Kesha menjelaskan bahwa pengalaman berkencannya telah beragam, mulai dari yang miskin hingga yang memiliki kepribadian yang sulit. Saat ini, ia tengah mencari sesuatu yang berbeda, yaitu hubungan yang didukung oleh stabilitas finansial yang kuat. Ia menggambarkan idealnya pasangan yang memiliki kekayaan dan kesuksesan yang terbukti, seseorang yang berhasil dan berpenghasilan tinggi. Ini bukan sekadar tentang materi, tetapi juga tentang mencari seseorang yang sejalan dengan visi dan gaya hidupnya yang glamor.

Namun, pernyataan kontroversial Kesha ini juga dilatarbelakangi oleh prinsipnya yang kuat tentang kebebasan individu dan ekspresi diri, khususnya terkait seksualitas. Sebagai artis yang telah berkarir lebih dari 15 tahun, Kesha dikenal sebagai pendukung vokal LGBTQ+ dan kebebasan seksual. Ia menekankan pentingnya keaslian dan menghindari standar kecantikan yang tidak realistis. Dalam sebuah diskusi panel di ajang South by Southwest (SXSW), Kesha menentang tekanan sosial untuk mencapai kesempurnaan yang tak tercapai, mengatakan bahwa keaslian jauh lebih menarik daripada penampilan yang sempurna dan teredit secara digital.

Kesha secara tegas menolak norma-norma sosial yang menghambat kebebasan individu dalam mengekspresikan seksualitas mereka. Ia percaya bahwa seksualitas bukanlah sesuatu yang perlu disembunyikan atau dianggap memalukan. Menurutnya, mengakui dan merangkul jati diri sendiri, termasuk seksualitas, adalah kunci kebahagiaan. Sikap terbuka dan jujurnya ini, meskipun kontroversial, menunjukkan komitmennya pada kebebasan pribadi dan penolakan terhadap norma-norma yang mengekang.

Pernyataan Kesha memicu perdebatan publik yang lebih luas tentang berbagai aspek hubungan, termasuk non-monogami, 'sugar dating', dan peran materi dalam hubungan asmara. Pernyataannya yang jujur dan tanpa tedeng aling-aling menimbulkan beragam reaksi, namun tetap menggarisbawahi pentingnya diskusi terbuka tentang norma-norma sosial yang terus berkembang dalam konteks hubungan asmara di era modern. Ia berhasil menjadi pemantik diskusi yang penting tentang hak individu untuk menentukan pilihan hidup dan hubungan mereka sendiri, terlepas dari norma-norma yang ada.