Uji Coba RDF Rorotan Tuai Protes Warga JGC: Minim Sosialisasi dan Pencemaran Lingkungan
Uji Coba RDF Rorotan Tuai Protes Warga JGC: Minim Sosialisasi dan Pencemaran Lingkungan
Warga Perumahan Jakarta Garden City (JGC) di Jakarta Utara melayangkan protes keras terkait uji coba instalasi pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan. Protes ini dipicu oleh minimnya sosialisasi dan dampak pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh uji coba tersebut. Ketua RT 18/RW 14 Klaster Shinano, Wahyu Andre Maryono, mengungkapkan bahwa warga baru menyadari adanya uji coba RDF yang dimulai sejak 8 Februari 2025 setelah mencium bau sampah menyengat di sekitar perumahan mereka. Jarak perumahan elit tersebut dengan pabrik RDF Rorotan hanya sekitar 800 meter, sehingga dampak pencemaran sangat terasa.
"Kami sama sekali tidak diinformasikan mengenai uji coba ini," tegas Wahyu. Ketidaktahuan warga tersebut memicu keresahan dan kekecewaan. Bau sampah yang menyengat, awalnya diklaim sebagai akibat dari alat pengelabu bau yang belum berfungsi optimal oleh pihak RDF Rorotan, nyatanya berlanjut dan disertai dengan asap hitam pekat yang kerap muncul dari cerobong asap pabrik. Hal ini jelas bertentangan dengan pernyataan pihak RDF yang menjanjikan hanya akan ada embun putih yang keluar dari cerobong dan tidak membahayakan warga. Kekecewaan warga semakin bertambah karena janji penghentian uji coba yang disampaikan pihak RDF setelah pertemuan dengan perwakilan warga dan pihak kelurahan serta kecamatan, tampaknya tak diindahkan.
Sebagai bentuk protes, warga JGC awalnya berencana menggelar demonstrasi. Namun, rencana tersebut dihentikan oleh pihak kelurahan dan kecamatan yang kemudian memfasilitasi diskusi antara warga dengan pihak RDF. Dalam diskusi tersebut, pihak RDF menjanjikan penghentian sementara uji coba sambil mencari solusi atas permasalahan yang ada. Namun, berdasarkan pengakuan warga, uji coba tersebut diduga masih berlanjut, ditandai dengan bau sampah yang terus menerus dan munculnya asap hitam. Warga juga mempertanyakan peran ahli dari ITB yang diklaim akan melakukan pemantauan, namun hasilnya belum terlihat signifikan dalam mengatasi masalah pencemaran lingkungan tersebut.
Selain bau sampah yang menyengat, warga juga mengeluhkan bau kotoran yang berasal dari pabrik RDF. Kondisi ini menimbulkan keresahan dan ketidaknyamanan bagi warga JGC yang selama ini menikmati lingkungan perumahan yang bersih dan nyaman. Minimnya sosialisasi dan dampak pencemaran lingkungan yang ditimbulkan dari uji coba RDF Rorotan ini menjadi sorotan utama protes warga. Mereka berharap pihak terkait dapat segera mengambil tindakan tegas untuk mengatasi masalah tersebut dan menjamin keselamatan serta kenyamanan warga sekitar.
Berikut poin penting terkait protes warga JGC:
- Minimnya sosialisasi mengenai uji coba RDF Rorotan.
- Bau sampah menyengat dan asap hitam pekat yang mengganggu kenyamanan warga.
- Bau kotoran yang berasal dari pabrik RDF.
- Janji penghentian uji coba yang tidak dipenuhi.
- Peran ahli dari ITB yang dipertanyakan.
- Ketidakjelasan solusi dari pihak terkait.
Kejadian ini menjadi contoh penting perlunya transparansi dan sosialisasi yang memadai dalam setiap proyek yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan, khususnya yang berada di dekat pemukiman warga. Keberhasilan sebuah proyek tidak hanya diukur dari segi teknis, namun juga dari segi dampak sosial dan lingkungannya. Pihak berwenang perlu memastikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.