Perseteruan Drake dan Kendrick Lamar: Dari Diss Track hingga Panggung Oscar
Perseteruan Drake dan Kendrick Lamar: Dari Diss Track hingga Panggung Oscar
Perseteruan sengit antara dua raksasa hip-hop, Kendrick Lamar dan Drake, kembali menjadi sorotan setelah komentar kontroversial komedian Conan O'Brien di sebuah acara penghargaan bergengsi. Di tengah hiruk-pikuk bintang Hollywood, O'Brien dengan penuh humor—dan sedikit provokasi—menyinggung lirik kontroversial Lamar yang ditujukan kepada Drake pada penampilannya di Super Bowl Halftime Show Februari 2025. Kalimat jenaka O'Brien yang merujuk pada insiden tersebut langsung memicu gelak tawa, namun juga menyoroti kembali pertikaian yang telah berlangsung lama ini.
Komentar O'Brien, yang secara terang-terangan merujuk pada bait lirik “Certified Lover Boy? Certified pedophile” dari lagu Kendrick Lamar, “Not Like Us,” mengingatkan publik pada awal mula konflik ini. Lagu tersebut, yang meraih kesuksesan besar dan bahkan membawa pulang dua penghargaan Grammy Award bergengsi, Song of the Year dan Record of the Year, bukan sekadar karya musik, tetapi juga senjata dalam perang lirik antara kedua rapper tersebut. Konflik yang bermula dari lirik pedas di lagu "Like That" milik Future dan Metro Boomin pada awal 2024, yang diluncurkan sebagai 'diss track' kepada Drake, berlanjut hingga memuncak di Super Bowl.
Perseteruan ini tidak hanya terbatas pada pertukaran lirik dalam lagu. Drake, yang merasa difitnah oleh lirik kontroversial Lamar, telah mengambil tindakan hukum. Ia menggugat Universal Music Group, menuding perusahaan rekaman tersebut menyebarkan “narasi palsu dan jahat” tentang dirinya. Gugatan ini semakin memperjelas betapa seriusnya perseteruan ini, dan betapa jauhnya dampak lirik-lirik yang disampaikan dalam lagu tersebut. Meskipun berbalut humor, komentar O'Brien menggarisbawahi ketegangan yang masih terasa antara kedua musisi tersebut, bahkan hingga mewarnai acara-acara besar di industri hiburan.
Insiden ini menimbulkan pertanyaan mengenai batas-batas ekspresi artistik dalam industri musik, terutama di era di mana lirik lagu seringkali digunakan sebagai platform untuk menyampaikan kritik, sindiran, atau bahkan serangan personal. Kejadian ini juga menyoroti kekuatan media sosial dan pemberitaan dalam memperbesar konflik, mengubahnya dari perselisihan pribadi menjadi perdebatan publik yang luas. Kontroversi ini jelas menunjukkan betapa kuatnya pengaruh lirik-lirik tersebut, yang dapat memicu reaksi hukum dan menjadi perbincangan utama di media.
Perseteruan Kendrick Lamar dan Drake bukan hanya tentang musik; ini juga merupakan studi kasus tentang dampak dari ekspresi artistik, kekuatan lirik, dan konsekuensi yang bisa muncul dari penggunaan kata-kata yang provokatif. Konflik ini, yang telah melampaui pertempuran lirik dan masuk ke ranah hukum, kini menjadi bagian dari sejarah hip-hop, meninggalkan pertanyaan tentang bagaimana konflik-konflik serupa akan ditangani di masa depan.