Manajemen Talenta Gantikan Sistem Lelang Jabatan ASN di DKI Jakarta
Manajemen Talenta Gantikan Sistem Lelang Jabatan ASN di DKI Jakarta
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi mengadopsi sistem manajemen talenta untuk mengisi posisi jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN). Langkah ini menandai berakhirnya era lelang jabatan (open bidding) di lingkungan pemerintahan Ibu Kota. Pengumuman tersebut disampaikan setelah pertemuan antara Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Zudan Arif Fakrulloh, dan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
Zudan Arif Fakrulloh menjelaskan bahwa penerapan manajemen talenta ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas ASN dengan cara memaksimalkan potensi dan penempatan sumber daya manusia yang tepat. Sistem ini memungkinkan penempatan ASN berdasarkan kompetensi dan keahlian spesifik, sehingga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja pemerintahan. "Dengan manajemen talenta, kita berharap ASN di DKI Jakarta dapat didayagunakan secara optimal, sehingga produktivitas meningkat," ujar Zudan dalam konferensi pers di Balai Kota Jakarta, Senin (17/3/2025).
Salah satu dampak signifikan dari penerapan sistem ini adalah penghapusan sistem lelang jabatan. Proses seleksi dan penempatan ASN kini akan berfokus pada pemetaan dan pencocokan keahlian individu dengan kebutuhan jabatan yang tersedia. "Ke depan, Bapak Gubernur tidak perlu lagi mengadakan open bidding. Manajemen talenta akan menyiapkan ASN yang tepat untuk setiap posisi," tegas Zudan.
Sistem ini memungkinkan inventarisasi dan pengelompokan ASN berdasarkan keahlian. Misalnya, ASN yang ahli di bidang keuangan akan dikelompokkan, begitu pula dengan ASN yang ahli di bidang administrasi, investasi, kehutanan, dan lain sebagainya. Hal ini mempermudah proses pencarian dan penempatan ASN yang sesuai dengan kebutuhan suatu jabatan.
Lebih lanjut, Zudan menjelaskan bahwa manajemen talenta memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam penempatan ASN. Pemprov DKI Jakarta dapat mencari ASN terbaik dari seluruh Indonesia untuk mengisi posisi yang dibutuhkan, atau bahkan memindahkan ASN berprestasi ke daerah lain untuk membantu pengembangan daerah tersebut. "Misalnya, jika Pak Gubernur membutuhkan kepala dinas kelautan, kita bisa mencari yang terbaik dari seluruh Indonesia dan memindahkannya ke DKI. Sistem ini juga memungkinkan mobilitas talenta secara horizontal," tambahnya.
Gubernur Pramono Anung berharap penerapan manajemen talenta ini dapat meningkatkan peringkat Jakarta sebagai kota global. "Salah satu tujuannya adalah meningkatkan peringkat Jakarta dari 74 menjadi 50 dari 156 kota global," ungkap Pramono.
Zudan juga berharap sistem ini dapat mengakhiri praktik penunjukan Pejabat Sementara (Plt) dalam jangka waktu yang lama. Ia menyoroti tren di beberapa daerah yang sering menunjuk Plt dalam waktu yang cukup panjang, bahkan berulang kali. "Manajemen talenta diharapkan dapat mengurangi praktik tersebut dan memastikan setiap jabatan terisi oleh ASN yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan," tutup Zudan. Penerapan manajemen talenta ini diharapkan mampu menciptakan pemerintahan yang lebih efektif, efisien, dan akuntabel di DKI Jakarta.
Keunggulan Manajemen Talenta:
- Peningkatan produktivitas ASN.
- Penempatan ASN berdasarkan kompetensi.
- Efisiensi dan efektivitas kinerja pemerintahan.
- Penghapusan sistem lelang jabatan.
- Mobilitas talenta yang lebih fleksibel.
- Pengurangan penunjukan Plt dalam jangka panjang.
- Peningkatan peringkat Jakarta sebagai kota global.