Jonathan Anderson Pamit dari Loewe Setelah 11 Tahun Membangun Kekaisaran Mode

Jonathan Anderson Pamit dari Loewe Setelah 11 Tahun Membangun Kekaisaran Mode

Setelah hampir sebelas tahun memimpin, Jonathan Anderson secara resmi meninggalkan posisinya sebagai Direktur Kreatif Loewe. Pengumuman ini mengakhiri spekulasi yang beredar beberapa waktu terakhir mengenai masa depan desainer berbakat tersebut di rumah mode Spanyol yang berada di bawah naungan LVMH ini. Melalui unggahan emosional di Instagram, Anderson menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada tim Loewe atas kolaborasi dan dukungan yang luar biasa selama kurun waktu tersebut. Perjalanan Anderson bersama Loewe tak hanya menorehkan prestasi komersial yang signifikan, tetapi juga meninggalkan jejak yang mendalam dalam lanskap dunia fesyen.

Sepanjang kepemimpinannya, Anderson berhasil membawa Loewe ke puncak kesuksesan. Sebelum ia bergabung pada tahun 2013, Loewe belum mencapai pamor sementereng merek-merek lain di bawah bendera LVMH seperti Louis Vuitton. Anderson, yang telah membuktikan kapabilitasnya melalui label pribadinya, JW Anderson, berhasil melakukan transformasi signifikan pada citra Loewe. Ia menginjeksikan sentuhan segar, jenaka, dan relevan dengan generasi muda, tanpa mengabaikan warisan craftsmanship yang telah menjadi DNA Loewe sejak 1846. Koleksi-koleksinya yang kerap kali provokatif namun imajinatif ini telah mendapat pujian dari para kritikus fesyen dan sambutan hangat dari pasar. Salah satu warisan terpenting Anderson adalah Puzzle Bag, tas ikonik dengan desain geometris yang telah menjadi 'it bag' dan simbol kemewahan sejajar dengan tas-tas desainer ternama lainnya seperti Lady Dior atau Chanel Boy.

Keberhasilan Anderson di Loewe tidak hanya terlihat dari segi estetika, tetapi juga dari dampak finansial yang luar biasa. Berdasarkan laporan dari WWD, keuntungan Loewe meningkat tujuh kali lipat selama periode kepemimpinan Anderson. Ekspansi pasar ke berbagai negara, termasuk Indonesia dengan dibukanya dua butik baru di Jakarta, menunjukkan keberhasilan strategi bisnis yang diterapkannya. Kolaborasi-kolaborasi inovatif dengan Studio Ghibli dan ON, serta penggunaan karya-karyanya oleh selebriti kelas dunia seperti Rihanna dan Beyonce, telah mendorong popularitas Loewe ke tingkat yang lebih global.

Namun, kontribusi Anderson melampaui aspek komersial. Ia juga memiliki komitmen yang kuat terhadap pengembangan seni dan budaya. Pembentukan Loewe Foundation Craft Prize, sebuah program yang bertujuan untuk mendukung seniman muda dan mempromosikan karya-karyanya di museum desain, adalah bukti dari dedikasi Anderson dalam memajukan dunia seni. CEO Loewe, Pascale Lepoivre, dan eksekutif LVMH, Sidney Toledano, memberikan apresiasi yang tinggi atas dedikasi dan kontribusi luar biasa Anderson selama 11 tahun terakhir. Toledano bahkan menyebut Anderson sebagai salah satu direktur artistik terbaik yang pernah ia temui.

Kepergian Anderson meninggalkan pertanyaan besar tentang siapa yang akan menggantikannya. Meskipun LVMH belum mengumumkan pengganti resmi, rumor menyebutkan kemungkinan Jack McCollough dan Lazaro Hernandez, duo desainer di balik Proenza Schouler, akan mengisi posisi tersebut. Sementara itu, spekulasi lain menyebutkan bahwa LVMH mungkin akan memindahkan Anderson ke Dior. Apapun keputusannya, warisan yang ditinggalkan Anderson di Loewe akan tetap dikenang sebagai tonggak sejarah penting dalam perjalanan rumah mode tersebut.

  • Prestasi Komersial: Pertumbuhan keuntungan Loewe tujuh kali lipat.
  • Ekspansi Pasar: Pembukaan butik-butik baru di berbagai negara, termasuk Indonesia.
  • Kolaborasi: Kerja sama dengan Studio Ghibli dan ON.
  • Penggunaan Selebriti: Rihanna dan Beyonce menggunakan desain Loewe.
  • Inovasi Desain: Puzzle Bag sebagai 'it bag' yang ikonik.
  • Loewe Foundation Craft Prize: Program dukungan seniman muda.
  • Transformasi Merek: Perubahan signifikan citra Loewe.