Mengoptimalkan THR: Strategi Bijak Mengelola Keuangan dan Menghindari Jebakan Utang

Mengoptimalkan THR: Strategi Bijak Mengelola Keuangan dan Menghindari Jebakan Utang

Pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan karyawan swasta membawa angin segar bagi perekonomian, khususnya sektor ritel, otomotif, dan elektronik. Namun, di balik potensi peningkatan daya beli ini, terdapat risiko jebakan konsumtif yang dapat berujung pada penambahan beban utang. Manajemen keuangan yang bijak menjadi kunci agar THR dapat dimanfaatkan secara optimal, baik untuk memenuhi kebutuhan mendesak maupun sebagai langkah strategis dalam perencanaan keuangan jangka panjang.

Puji Sukaryadi, Brand Manager Kredit Pintar, menekankan pentingnya pengendalian diri dalam menghadapi godaan konsumtif. Ia memperingatkan bahaya pengeluaran berlebihan yang melebihi pendapatan, termasuk THR, yang dapat mengakibatkan penumpukan utang dan kesulitan finansial. "Terjebak dalam siklus utang, di mana pinjaman baru digunakan untuk menutupi pinjaman lama, merupakan situasi yang perlu dihindari," ujar Puji dalam keterangan tertulis acara Kelas Pintar Bersama, sebuah inisiatif Kredit Pintar untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

Lebih lanjut, Puji menjelaskan dampak negatif dari pengelolaan keuangan yang buruk. Beberapa poin penting yang diungkapnya meliputi:

  • Gangguan Arus Kas: Penggunaan sebagian besar pendapatan untuk membayar cicilan dapat mengganggu pemenuhan kebutuhan lain yang tak kalah penting.
  • Lingkaran Setan Utang: Pinjaman baru untuk menutupi pinjaman lama menciptakan siklus utang yang sulit diputus.
  • Kerusakan Catatan Kredit: Gagal bayar dapat berdampak negatif pada skor kredit, sehingga mempersulit akses pinjaman di masa depan.

Oleh karena itu, perencanaan keuangan yang matang dan realistis menjadi sangat krusial. Sebelum mengambil keputusan untuk berhutang, pertimbangkan dengan cermat kemampuan finansial dan buatlah rencana pelunasan yang terperinci. Hindari mengambil pinjaman melebihi kapasitas pembayaran untuk mencegah kesulitan finansial di kemudian hari.

Kredit Pintar, sebagai platform fintech lending berizin OJK, turut berkontribusi dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia melalui program Kelas Pintar Bersama. Hal ini selaras dengan imbauan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat, demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Kredit Pintar telah menjangkau jutaan pengguna dan menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 52,4 triliun sejak berdiri pada tahun 2017, menunjukkan kontribusi signifikan dalam sektor keuangan inklusif di Indonesia. Inisiatif edukasi keuangan seperti Kelas Pintar Bersama diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengelola keuangan secara bijak, khususnya dalam memanfaatkan momen pencairan THR agar terhindar dari jeratan utang dan mencapai kesejahteraan finansial yang berkelanjutan.

Dengan demikian, pemanfaatan THR bukan hanya sekadar kesempatan untuk memenuhi keinginan, melainkan juga momentum strategis untuk memperbaiki kesehatan finansial dan membangun masa depan yang lebih sejahtera. Perencanaan yang matang, disiplin keuangan, dan literasi yang memadai merupakan kunci utama dalam mengoptimalkan manfaat THR dan menghindari jebakan utang.