Operasi Ketupat 2025: Kakorlantas Tekankan Keselamatan dan Kelancaran Arus Mudik Lebaran

Operasi Ketupat 2025: Prioritaskan Keselamatan Pemudik dan Kelancaran Arus Mudik

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol. Agus Suryonugroho, secara resmi membuka Latihan Pra Operasi Ketupat 2025 di Gedung NTMC Korlantas Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/3/2025). Dalam arahannya, Irjen Agus menekankan pentingnya kolaborasi dan kesiapsiagaan seluruh stakeholder dalam memastikan keselamatan dan kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Operasi Ketupat, yang berorientasi kemanusiaan, akan menghadapi tantangan signifikan mengingat tingginya volume kendaraan dan bertepatannya dengan Hari Raya Nyepi.

Irjen Agus menyampaikan bahwa keberhasilan Operasi Ketupat 2025 sangat bergantung pada koordinasi yang efektif di antara internal Polri, Korlantas, dan seluruh pemangku kepentingan terkait. Tujuan utama operasi ini adalah terwujudnya kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) yang kondusif, serta sistem lalu lintas yang aman, lancar, tertib, dan selamat bagi seluruh pengguna jalan. Ia secara tegas meminta seluruh personel yang terlibat untuk berkomitmen penuh dalam mencapai tujuan tersebut. "Kerja sama yang solid dan sinergis dari semua pihak, baik instruktur maupun personel di lapangan, merupakan kunci keberhasilan Operasi Ketupat 2025," tegas Irjen Agus dalam keterangan resmi yang diterima dari website Korlantas Polri.

Antisipasi Lonjakan Arus Mudik dan Hari Raya Nyepi

Antisipasi terhadap lonjakan arus mudik dan bertepatannya dengan Hari Raya Nyepi pada 29 Maret 2025 menjadi fokus utama dalam persiapan Operasi Ketupat. Irjen Agus menyampaikan bahwa pihaknya telah memperhitungkan dinamika lalu lintas yang tinggi, khususnya di Pulau Jawa, Lampung, dan Bali, dimana Operasi Ketupat akan berlangsung dari tanggal 23 Maret hingga 8 April 2025. Sebagai langkah antisipatif, akan diberlakukan pembatasan lalu lintas di Bali mulai pukul 17.00 WITA pada tanggal 28 Maret 2025. "Tidak ada kendaraan yang diizinkan masuk Bali setelah pukul 17.00 pada tanggal 28 Maret, dan arus kendaraan dari Bali ke Banyuwangi juga akan dibatasi," jelasnya.

Tiga Aspek Kunci Kelancaran Operasi Ketupat

Irjen Agus juga menyoroti tiga aspek krusial yang akan menentukan kelancaran Operasi Ketupat, yaitu: moda transportasi, infrastruktur jalan, dan rekayasa lalu lintas. Mengingat sekitar 42 persen pemudik diperkirakan menggunakan kendaraan pribadi dan sepeda motor, maka moda transportasi menjadi perhatian utama. Kondisi infrastruktur jalan juga menjadi sorotan, meskipun telah dilakukan perbaikan, masih terdapat beberapa titik jalan yang berlubang, terutama di jalur Pantura dan jalur selatan, yang berpotensi menyebabkan kemacetan. Rekayasa lalu lintas, seperti contraflow dan one-way, akan diterapkan secara situasional, khususnya jika volume kendaraan mencapai titik kritis, misalnya jika jumlah kendaraan per jam di KM 47 mencapai 5.500 unit.

Koordinasi dan Keselamatan sebagai Prioritas Utama

Irjen Agus menekankan pentingnya koordinasi yang optimal antara Kapolda, Kapolres, dan Dirlantas dalam memastikan kelancaran Operasi Ketupat 2025. Ia berharap melalui koordinasi yang baik, potensi kemacetan dapat dihindari dan arus lalu lintas tetap terjaga dengan aman dan nyaman. Keselamatan pemudik dan warga yang merayakan Nyepi di Bali menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan operasi ini. "Dengan manajemen yang terencana dan kolaborasi yang kuat, kami optimistis Operasi Ketupat 2025 dapat berjalan lancar dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat," pungkas Irjen Agus.