Kekalahan Liverpool di Final Piala Liga Inggris: Bukan Kelelahan, Melainkan Dominasi Newcastle dalam Duel Udara
Kekalahan Liverpool di Final Piala Liga Inggris: Bukan Kelelahan, Melainkan Dominasi Newcastle dalam Duel Udara
Kekalahan Liverpool atas Newcastle United di final Piala Liga Inggris 2024-2025 dengan skor 1-2, Minggu (16/3/2025) di Stadion Wembley, bukan disebabkan oleh kelelahan pasca tersingkirnya dari Liga Champions, demikian tegas Pelatih Liverpool, Arne Slot. Alih-alih menyalahkan faktor kelelahan fisik maupun mental, Slot menekankan dominasi Newcastle dalam perebutan bola-bola atas sebagai kunci kemenangan The Magpies.
Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Slot menjelaskan bahwa pertandingan tersebut lebih ditentukan oleh kemampuan memenangkan duel, terutama duel udara, ketimbang kecepatan dan stamina. Dua gol Newcastle tercipta berkat superioritas mereka di udara. Gol pertama dicetak Burn yang unggul atas Mac Allister dalam situasi sepak pojok, sedangkan gol kedua dicetak Isak setelah Murphy menang duel udara melawan Robertson. "Pertandingan ini tidak ada hubungannya dengan lari," ujar Slot, "ini hanya berkaitan dengan duel, dan Newcastle unggul signifikan dalam hal ini."
Strategi Newcastle yang difokuskan pada duel udara dan perebutan bola-bola mati terbukti efektif. Data dari Sofascore menunjukkan keunggulan signifikan Newcastle dalam berbagai statistik: mereka memenangkan 54 persen duel darat (34 dari 64 duel) dan 68 persen duel udara (17 dari 25 duel). Dominasi mereka juga terlihat dalam jumlah tekel (17), intersep (7), dan sapuan (37). Slot mengakui strategi Eddie Howe, pelatih Newcastle, berjalan sempurna. "Pertandingan ini berjalan persis seperti yang mereka inginkan," kata Slot, "pertarungan dengan banyak duel dan banyak duel udara. Jika kami bermain bola udara melawan mereka 10 kali, mereka mungkin menang sembilan kali."
Meskipun kekalahan ini menjadi yang kedua bagi Liverpool dalam seminggu setelah sebelumnya kalah dari PSG di babak 16 besar Liga Champions melalui adu penalti, Slot tetap melihat sisi positif. Liverpool masih kokoh di puncak Liga Inggris dan berhasil memperlebar jarak poin atas Arsenal. "Minggu yang berat, tetapi juga minggu di mana kami memperlebar keunggulan di Premier League menjadi 12 poin dari sebelumnya 10," kata Slot. "Jadi tidak semuanya negatif, tetapi dua pertandingan terakhir jelas bukan seperti yang kami inginkan."
Bagi Newcastle, kemenangan ini merupakan momen bersejarah. Trofi Piala Liga Inggris menandai gelar domestik pertama mereka sejak Piala Inter-Cities Fairs pada tahun 1969, mengakhiri penantian panjang selama 70 tahun. Gelar terakhir mereka di kancah domestik adalah Piala FA pada tahun 1955.
Analisis Lebih Lanjut: Kekalahan Liverpool ini menyoroti pentingnya kemampuan duel udara dan strategi bola mati dalam sepak bola modern. Keunggulan fisik dan taktik Newcastle telah mampu membendung permainan Liverpool yang selama ini dikenal dengan kecepatan dan penguasaan bola. Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Liverpool untuk memperbaiki strategi dan taktik dalam menghadapi tim-tim yang mengandalkan kekuatan fisik dan duel udara.