Banjir Kota Jambi Paksa Dua Sekolah Beralih ke Pembelajaran Daring

Banjir Kota Jambi Paksa Dua Sekolah Beralih ke Pembelajaran Daring

Musibah banjir yang telah melanda Kota Jambi selama kurang lebih dua pekan memaksa pemerintah setempat untuk mengambil langkah cepat dalam menjaga kelancaran proses belajar mengajar. Dua sekolah di wilayah Kota Jambi, tepatnya di kawasan Seberang dan Kelurahan Buluran, terendam banjir sehingga proses pembelajaran tatap muka terpaksa dihentikan dan dialihkan ke sistem daring atau online. Keputusan ini diambil sebagai bentuk antisipasi agar proses pendidikan tetap berjalan di tengah kondisi darurat bencana alam yang masih berlangsung.

Wali Kota Jambi, Bapak Maulana, saat meninjau langsung lokasi banjir pada Senin, 17 Maret 2025, menegaskan kebijakan tersebut. "Mengingat kondisi yang tidak memungkinkan untuk kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, kami telah menginstruksikan kedua sekolah yang terdampak banjir untuk segera beralih ke sistem pembelajaran daring," ungkap Wali Kota. Langkah ini dinilai sebagai solusi tepat untuk mencegah risiko kesehatan dan keselamatan siswa serta tenaga pendidik di tengah genangan air yang masih cukup tinggi.

Fluktuasi tinggi permukaan air Sungai Batanghari turut menjadi perhatian serius pemerintah kota. Menurut Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kota Jambi, Bapak Mustari Affandi, ketinggian air menunjukkan fluktuasi yang signifikan. "Terdapat penurunan ketinggian air dalam skala sentimeter, namun peningkatannya cukup drastis saat hujan deras tiba. Penurunan sekitar 1-3 cm dapat terbalik menjadi kenaikan hingga 10 cm dalam waktu singkat," jelasnya. Kondisi ini menuntut kewaspadaan ekstra dari seluruh pihak, mengingat Sungai Batanghari yang merupakan sumber utama banjir di Kota Jambi saat ini masih berada pada level siaga 1 dengan ketinggian air mencapai kurang lebih 15 meter.

Pemerintah Kota Jambi terus melakukan pemantauan ketat terhadap perkembangan situasi banjir dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan siaga. Langkah-langkah antisipasi dan evakuasi terus dipersiapkan untuk menghadapi potensi peningkatan ketinggian air. Selain itu, koordinasi lintas sektoral juga terus dilakukan guna memastikan distribusi bantuan dan informasi kepada masyarakat terdampak banjir berjalan efektif dan efisien. Harapannya, kondisi banjir di Kota Jambi dapat segera surut dan aktivitas masyarakat, termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah, dapat kembali normal.

Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Dua sekolah di Seberang dan Kelurahan Buluran terdampak banjir.
  • Pembelajaran dialihkan ke sistem daring untuk keselamatan siswa dan guru.
  • Ketinggian air Sungai Batanghari fluktuatif, saat ini mencapai 15 meter.
  • Kota Jambi masih berstatus siaga 1.
  • Pemerintah Kota Jambi terus memantau dan mengimbau masyarakat waspada.