Banjir Cililitan Kembali Melanda, Genangi Permukiman Warga dengan Ketinggian hingga 180 Cm
Banjir Cililitan Kembali Melanda, Genangi Permukiman Warga dengan Ketinggian hingga 180 Cm
Permukiman warga di kawasan Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur kembali terendam banjir pada Selasa, 4 Maret 2025. Banjir yang sebelumnya sempat surut pada Senin malam, kembali meluap dengan intensitas yang lebih tinggi, menggenangi rumah-rumah warga dan jalanan di sekitar RW 07. Menurut keterangan Ketua RT 16/RW 07 Cililitan, Cici Marlina, air mulai merendam rumah-rumah warga sekitar pukul 05.00 WIB. Debit air yang masuk kali ini jauh lebih deras dibandingkan banjir yang terjadi pada Senin pagi.
"Air masuk lagi ke rumah warga sekitar pukul 05.00 WIB. Arus airnya sangat deras, tidak tertampung, dan meluap dari Kali Ciliwung," ujar Cici Marlina menjelaskan situasi terkini. Banjir yang terjadi pada Senin, 3 Maret 2025, diakibatkan oleh jebolnya pintu air, menyebabkan air Sungai Ciliwung meluap dan merendam sejumlah rumah di wilayah tersebut. Meskipun sempat surut sekitar pukul 21.00 WIB pada Senin malam, banjir susulan yang terjadi Selasa pagi menimbulkan kekhawatiran dan kerugian lebih besar bagi warga.
Ketinggian air bervariasi di setiap lokasi yang terdampak. Di beberapa titik, ketinggian air mencapai 180 cm, memaksa warga untuk mengungsi. Kondisi ini menunjukkan betapa dahsyatnya dampak banjir susulan tersebut. Genangan air juga menutup akses jalan di pemukiman warga, menyulitkan mobilitas dan aktivitas warga sehari-hari.
Sebagai respons terhadap bencana ini, pihak RW 07 telah mendirikan posko pengungsian di depan kampus STBA Pertiwi. Posko tersebut berfungsi sebagai tempat perlindungan sementara bagi warga terdampak dan menyediakan bantuan darurat. Langkah ini menunjukkan upaya pemerintah setempat dalam memberikan dukungan dan pertolongan kepada masyarakat yang tengah menghadapi kesulitan akibat banjir.
Kejadian banjir susulan di Cililitan ini menyoroti pentingnya upaya mitigasi bencana yang lebih komprehensif. Perbaikan infrastruktur, sistem peringatan dini yang lebih efektif, dan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung yang lebih baik perlu menjadi prioritas utama untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Selain itu, peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam juga krusial untuk meminimalisir dampak kerugian yang ditimbulkan.
Saat ini, upaya evakuasi dan penanggulangan dampak banjir masih terus dilakukan. Pihak terkait terus memantau perkembangan situasi di lapangan dan memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh warga terdampak. Diharapkan, dengan penanganan yang cepat dan tepat, situasi dapat segera teratasi dan warga dapat kembali beraktivitas normal.
Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan terkait banjir Cililitan:
- Banjir susulan terjadi pada Selasa pagi setelah sempat surut pada Senin malam.
- Ketinggian air mencapai 180 cm di beberapa titik.
- Posko pengungsian telah dibuka di depan kampus STBA Pertiwi.
- Perlunya upaya mitigasi bencana yang lebih komprehensif.