Malam Kemuliaan dan Turunnya Al-Quran: Memahami Perbedaan Lailatul Qadar dan Nuzulul Quran

Malam Kemuliaan dan Turunnya Al-Quran: Memahami Perbedaan Lailatul Qadar dan Nuzulul Quran

Di tengah bulan Ramadan, umat Islam sering kali mendengar dua istilah yang seringkali dianggap serupa, yaitu Lailatul Qadar dan Nuzulul Quran. Meskipun keduanya berkaitan dengan Al-Quran, terdapat perbedaan signifikan yang perlu dipahami. KH Muhammad Abdul Mughis, pengasuh Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadiin, memberikan penjelasan yang mendalam mengenai perbedaan kedua peristiwa penting ini.

Lailatul Qadar, yang artinya 'malam kemuliaan', dijelaskan dalam Surat Al-Qadr ayat 1 (إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ): "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan." Ayat ini menunjukkan bahwa Al-Quran diturunkan pada malam yang sangat mulia dan penuh berkah. Tradisi Islam, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori (تَحَرَّوْا لَيْلَةَ القَدْرِ في الوَتْرِ مِنَ العَشْرِ الأوَاخِرِ مِنْ رَمَضَان), menganjurkan pencarian Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir Ramadan, khususnya malam-malam ganjil. Namun, ayat ini tidak secara spesifik menyebutkan kapan penurunan Al-Quran terjadi, hanya menunjuk pada kemuliaan malam tersebut.

Perlu dipahami bahwa penurunan Al-Quran terjadi dalam dua tahapan. Pertama, penurunan Al-Quran secara keseluruhan dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul Izzah. Tahap kedua adalah penurunan Al-Quran secara bertahap dari langit dunia ke Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Inilah yang membedakan Lailatul Qadar dengan peristiwa Nuzulul Quran.

Nuzulul Quran, yang berarti 'penurunan Al-Quran', merujuk pada peristiwa diturunkannya Al-Quran dari langit dunia ke Nabi Muhammad SAW di bulan Ramadan. Peristiwa ini dijelaskan dalam Surat Al-Baqarah ayat 185 (شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ): "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran...". Ayat ini mengkonfirmasi bahwa penurunan Al-Quran ke bumi terjadi di bulan Ramadan, dan sejumlah riwayat menunjuk pada tanggal 17 Ramadan.

Dengan demikian, Lailatul Qadar menunjuk pada malam kemuliaan di mana Al-Quran diturunkan dari langit pertama (Baitul Izzah), sementara Nuzulul Quran menandai peristiwa penurunan Al-Quran secara bertahap dari langit dunia ke Nabi Muhammad SAW di bulan Ramadan. Keduanya merupakan peristiwa penting dalam Islam yang patut disambut dengan meningkatkan ibadah, seperti memperbanyak doa, salat malam, dan zikir, di sisa Ramadan.

Informasi ini dirangkum dari program Kuliah Ramadhan (Kurma) detikJatim, yang menampilkan para ulama dan kiai dari Jawa Timur dalam upaya memberikan pemahaman mendalam tentang ajaran Islam selama bulan Ramadan.