Hukum dan Keutamaan Puasa Ramadhan: Tinjauan Komprehensif Berdasarkan Al-Quran dan Hadits
Hukum dan Keutamaan Puasa Ramadhan: Tinjauan Komprehensif Berdasarkan Al-Quran dan Hadits
Pemerintah telah menetapkan 1 Ramadhan 1446 H bertepatan dengan 1 Maret 2025. Dimulainya ibadah puasa Ramadhan ini menandai momentum penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Pemahaman yang mendalam tentang landasan hukum dan keutamaan puasa Ramadhan menjadi sangat krusial untuk menjalankan ibadah ini dengan penuh keikhlasan dan kesadaran. Berbagai dalil yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadits Rasulullah SAW memberikan panduan yang komprehensif mengenai kewajiban, tata cara, dan ganjaran menjalankan puasa Ramadhan.
Berikut ini adalah beberapa dalil penting yang menjelaskan tentang hukum dan keutamaan puasa Ramadhan, dirangkum dari berbagai sumber rujukan fikih dan hadits yang terpercaya, seperti buku Panduan Lengkap Puasa Ramadhan Menurut Al-Qur'an dan Sunnah oleh Abu Abdillah Syahrul Fatwa dan Abu Ubaidah Yusuf, Ringkasan Hadis Shahih Bukhari yang disusun Imam az-Zabidi, Ringkasan Fikih Puasa Ramadhan & I'tikaf oleh Syaikh Abdul Azhim Badawi, dan Fikih Puasa oleh Sofyan Chalid bin Idham Ruray:
Dalil-Dalil Penting Mengenai Puasa Ramadhan:
- Kewajiban Puasa Ramadhan (QS. Al-Baqarah: 183):
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Ayat ini secara tegas menetapkan kewajiban berpuasa bagi umat Islam, mengikuti jejak umat terdahulu sebagai bentuk ketaqwaan kepada Allah SWT.
- Ketentuan Puasa Bagi yang Sakit atau Musafir (QS. Al-Baqarah: 184):
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ Artinya: "(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
Ayat ini memberikan pengecualian bagi mereka yang sakit atau sedang dalam perjalanan, dengan kewajiban mengganti puasa atau membayar fidyah.
- Keistimewaan Bulan Ramadhan (QS. Al-Baqarah: 185):
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلَى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ Artinya: "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur."
Ayat ini menekankan keutamaan bulan Ramadhan sebagai bulan diturunkannya Al-Quran dan mendorong umat Islam untuk berpuasa di bulan tersebut.
(Berikutnya adalah beberapa hadits yang menjelaskan lebih lanjut mengenai keutamaan puasa Ramadhan, penjelasan lengkapnya akan dijelaskan di bagian selanjutnya.)