Jalan Rusak di Mahulu dan Kubar Hambat Transportasi, Pemprov Kaltim Gelontorkan Rp2,6 Triliun untuk Perbaikan

Jalan Rusak di Mahulu dan Kubar Hambat Transportasi, Pemprov Kaltim Gelontorkan Rp2,6 Triliun untuk Perbaikan

Kondisi infrastruktur jalan yang memprihatinkan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur, telah menimbulkan keluhan dari para pengemudi angkutan umum, khususnya operator travel. Jalan yang rusak parah bukan hanya memperlambat waktu tempuh perjalanan, tetapi juga mengakibatkan tingginya biaya perawatan kendaraan dan bahkan kecelakaan. Para pengemudi mengaku kerap mengalami kerusakan pada kendaraan mereka, mulai dari ban bocor hingga kerusakan pada bagian mesin akibat medan jalan yang ekstrem. Agus, seorang pengemudi travel rute Mahulu-Samarinda, menuturkan bahwa biaya perbaikan kendaraan mencapai jutaan rupiah setiap bulannya. “Setiap bulan saya harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk perbaikan mobil. Kerusakannya beragam, mulai dari ban yang sering bocor hingga kerusakan pada bagian mesin. Bahkan, saya pernah melihat mobil rekan sesama pengemudi terbalik akibat jalan yang rusak,” ungkap Agus. Senada dengan Agus, Budi, pengemudi travel lainnya, juga mengeluhkan kondisi jalan yang berlubang dan semakin parah saat musim hujan. Ia bahkan harus mengganti ban hingga dua kali dalam satu perjalanan akibat kondisi jalan yang tidak layak.

Menanggapi permasalahan ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) telah menetapkan perbaikan jalan di Mahulu dan Kubar sebagai prioritas utama dalam program infrastruktur tahun 2025. Alokasi anggaran yang cukup signifikan, sebesar Rp 2,6 triliun, telah disiapkan untuk mengatasi permasalahan ini. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)-Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PERA) Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan persentase kondisi jalan mantap di Kalimantan Timur dari 82 persen menjadi 85 persen pada tahun ini. “Perbaikan jalan ini sangat krusial untuk menunjang kelancaran transportasi dan distribusi barang di daerah tersebut,” tegas Fitra. Selain Mahulu dan Kubar, program perbaikan jalan ini juga akan mencakup beberapa wilayah lain di Kalimantan Timur, di antaranya:

  • Ruas jalan Tanjung Redeb-Talisayan (Kabupaten Berau)
  • Ruas jalan Kaliorang (Kabupaten Kutai Timur)
  • Pembangunan Jembatan Sei Nibung (Kabupaten Kutai Timur)

Pemprov Kaltim memastikan bahwa efisiensi anggaran akan tetap menjadi prioritas, tanpa mengorbankan kualitas dan penyelesaian proyek infrastruktur prioritas ini. Diharapkan, dengan adanya perbaikan infrastruktur jalan ini, perekonomian masyarakat di Mahulu dan Kubar dapat terdongkrak, dan aktivitas transportasi dapat berjalan lebih lancar dan aman.