Liga Arab Rancang Rekonstruksi Gaza, Sebuah Strategi Alternatif Menghadapi Usulan Kontroversial Trump
Liga Arab Rancang Rekonstruksi Gaza, Strategi Alternatif Hadapi Usulan Trump
Usulan kontroversial mantan Presiden AS Donald Trump untuk mengambil alih Jalur Gaza dan mengubahnya menjadi "Riviera di Timur Tengah", yang disertai dengan rencana pemindahan jutaan warga Palestina, telah memicu kecaman internasional dan mendorong Liga Arab untuk merumuskan rencana rekonstruksi alternatif. Rencana Trump, yang divisualisasikan dalam sebuah video kontroversial yang dibuat dengan kecerdasan buatan, menggambarkan skenario yang mengabaikan penderitaan rakyat Palestina dan memicu kemarahan global. Video tersebut menampilkan gambaran futuristik yang menampilkan patung emas Trump dan Elon Musk membagikan uang kepada anak-anak Palestina, mengabaikan realita kerusakan parah di Gaza akibat konflik baru-baru ini.
Lebih dari 60% bangunan di Gaza hancur akibat operasi militer Israel pasca serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan lebih dari 48.000 korban jiwa warga Palestina. Bank Dunia memperkirakan kebutuhan dana rekonstruksi mencapai USD 53,2 miliar dalam satu dekade, dengan USD 20 miliar dibutuhkan dalam tiga tahun pertama untuk pemulihan layanan esensial dan infrastruktur. Kondisi ini menjadi latar belakang bagi Liga Arab untuk menggelar pertemuan puncak darurat di Kairo pada 4 Maret mendatang, guna membahas rencana rekonstruksi Gaza.
Rencana Rekonstruksi Liga Arab: Sebuah Pendekatan yang Berbeda
Mesir, sebagai inisiator pertemuan puncak, bertekad untuk mengajukan rencana rekonstruksi yang berbeda secara fundamental dari usulan Trump. Riccardo Fabiani, direktur proyek Afrika Utara di International Crisis Group, menjelaskan bahwa rencana Liga Arab akan berlandaskan dua prinsip utama: pertama, mendukung solusi dua negara, dan kedua, menolak rencana pemindahan penduduk Palestina. Meskipun demikian, rencana ini diprediksi akan menghadapi berbagai tantangan politik.
Salah satu hambatan utama adalah penolakan Israel terhadap pembentukan negara Palestina merdeka. Fabiani memperkirakan Liga Arab akan mengusulkan pembentukan komite teknokrat yang terdiri dari insinyur, arsitek, ekonom, dan perencana untuk mengawasi rekonstruksi. Namun, keterlibatan Hamas, otoritas de facto di Gaza, menjadi titik krusial yang perlu dipertimbangkan. Mesir berupaya melibatkan Hamas dalam konsultasi, sementara Israel dan Amerika Serikat menunjukkan keraguan atas partisipasi Hamas dalam proses rekonstruksi.
Tantangan dan Potensi Keberhasilan
Nathan Brown, profesor ilmu politik dan hubungan internasional di Universitas George Washington, menilai proposal bersama negara-negara Arab sebagai gagasan yang kuat secara teoritis. Jika dunia Arab bersatu di balik satu proposal komprehensif yang meliputi rekonstruksi Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi, maka akan sulit bagi pemerintah AS untuk menolaknya. Namun, dalam praktiknya, terdapat beberapa hambatan signifikan.
Hambatan tersebut antara lain: ketidakpastian sikap Presiden AS, penolakan dari sekutu sayap kanan Israel di pemerintahan AS, penolakan dari Israel sendiri, dan tantangan internal di dunia Arab terkait konsistensi tujuan strategis. Meskipun demikian, Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Sigrid Kaag, melihat situasi ini sebagai "kesempatan terakhir untuk mencapai solusi dua negara". Mesir berpotensi memanfaatkan momentum KTT Liga Arab untuk mengajukan pendekatan dua tahap: prioritaskan rekonstruksi, kemudian proses politik menuju pembentukan negara Palestina.
Proses rekonstruksi Gaza yang kompleks ini akan menuntut kerjasama internasional yang substansial, navigasi yang cermat terhadap dinamika politik regional, dan komitmen nyata dari semua pihak yang terlibat untuk mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan bagi rakyat Palestina.
- Daftar hambatan yang dihadapi rencana rekonstruksi Liga Arab:
- Ketidakpastian sikap Presiden AS
- Penolakan dari sekutu sayap kanan Israel di pemerintahan AS
- Penolakan dari Israel terhadap pembentukan negara Palestina
- Tantangan internal di dunia Arab terkait konsistensi tujuan strategis
- Keterlibatan Hamas dalam proses rekonstruksi