Klarifikasi Polda Metro Jaya Terkait Video Viral Dugaan Penerimaan 'Salam Tempel' oleh Anggota Polisi

Klarifikasi Polda Metro Jaya Terkait Video Viral Dugaan Penerimaan 'Salam Tempel' oleh Anggota Polisi

Sebuah video yang beredar di media sosial menampilkan interaksi antara dua anggota polisi lalu lintas Polda Metro Jaya dengan seorang pengendara mobil yang diduga memberikan uang kepada petugas. Video tersebut, yang diunggah oleh akun Instagram @depokinfo24jam, memicu reaksi publik dan menjadi viral. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dengan sigap merespon polemik ini dan memberikan klarifikasi resmi terkait peristiwa yang terjadi di salah satu ruas Tol Dalam Kota pada Sabtu, 15 Maret 2025, pukul 11.30 WIB.

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Argowiyono, menjelaskan kronologi kejadian. Petugas Polisi Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya awalnya menghentikan sebuah mobil Suzuki Baleno karena pelanggaran administrasi, yakni masa berlaku Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) yang telah habis. Setelah dilakukan pemeriksaan dokumen kendaraan, petugas menyatakan bahwa surat-surat kendaraan memang sudah tidak berlaku. Petugas kemudian memberikan peringatan kepada pengendara, IC, untuk segera memperpanjang dan mengganti TNKB yang telah habis masa berlakunya. Dalam keterangannya, AKBP Argowiyono menekankan bahwa pada saat itu, pengendara tersebut menawarkan sesuatu kepada petugas, namun tawaran tersebut langsung ditolak oleh anggota polisi yang bertugas.

Untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah melakukan serangkaian langkah investigasi. Kedua polisi yang terlibat dalam insiden tersebut, Bripka F dan Briptu E, telah dipanggil untuk memberikan klarifikasi. Lebih lanjut, pihak kepolisian juga melakukan konfrontir antara keterangan kedua polisi dengan keterangan pengendara, IC. Hasil konfrontir tersebut menegaskan bahwa tidak ada permintaan uang atau bentuk penyalahgunaan wewenang lainnya yang dilakukan oleh anggota polisi.

AKBP Argowiyono menegaskan bahwa kedua anggota polisi tersebut telah menjalankan tugas sesuai prosedur. Selain memanggil dan mengklarifikasi keterangan kedua polisi dan pengendara, pihak kepolisian juga telah menghubungi pengunggah video, AH. AH menyatakan bahwa motif pengambilan video semata-mata karena ia sedang mencoba fungsi kamera HP-nya. Lebih lanjut, AH menyampaikan permohonan maaf atas viralnya video tersebut dan polemik yang ditimbulkannya. Proses klarifikasi yang dilakukan secara menyeluruh ini bertujuan untuk meluruskan persepsi publik dan memastikan tidak ada pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh anggota kepolisian yang bertugas.

Kejadian ini menjadi pengingat penting akan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penegakan hukum. Polda Metro Jaya berkomitmen untuk menindak tegas setiap pelanggaran yang dilakukan oleh anggota kepolisian, dan langkah-langkah yang telah dilakukan menunjukkan komitmen tersebut. Dengan adanya klarifikasi resmi dan investigasi menyeluruh, diharapkan kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak, baik anggota kepolisian maupun masyarakat, untuk senantiasa menjunjung tinggi hukum dan etika dalam setiap interaksi.

Berikut poin penting yang perlu digarisbawahi: * Pelanggaran TNKB yang menjadi penyebab awal penghentian kendaraan. * Penolakan petugas terhadap tawaran uang dari pengendara. * Pemanggilan dan klarifikasi terhadap kedua polisi yang terlibat. * Konfrontir keterangan polisi dan pengendara. * Permohonan maaf dari pengunggah video. * Penegasan Polda Metro Jaya atas pelaksanaan tugas prosedural oleh anggotanya.