Tambal Ban di Bagian Dinding: Risiko yang Tak Terlihat

Tambal Ban di Bagian Dinding: Risiko yang Tak Terlihat

Perbaikan ban mobil yang bocor kerap menjadi solusi cepat bagi pengendara. Namun, kehati-hatian perlu ditingkatkan, terutama jika kerusakan terjadi pada bagian dinding ban. Viral sebuah video di media sosial yang memperlihatkan seorang pengendara menambal sobekan kecil pada dinding ban mobilnya menjelang mudik. Meskipun bengkel yang menangani perbaikan tersebut memberikan garansi, praktik ini menyimpan risiko yang signifikan dan perlu dipertimbangkan secara matang.

Hilman T. Albarru, pemilik akun Instagram @tmdts yang mengunggah video tersebut, mengatakan bahwa ia awalnya ragu, namun keyakinannya tumbuh setelah melihat ulasan positif bengkel di Google. Bengkel tersebut mengklaim dapat memperbaiki ban asalkan sobekan tidak melebihi 6 cm. Namun, pandangan ahli berbeda. Fisa Rizqiano, Deputy Head Original Equipment (OE) Sales PT Bridgestone Tire Indonesia, tegas menyatakan bahwa menambal ban di bagian dinding (sidewall) dan bahu (shoulder) sangat berbahaya. Hal ini disebabkan oleh sifat fleksibel kedua bagian tersebut saat kendaraan melaju.

"Bagian dinding dan bahu ban mengalami flexing atau lenturan yang konstan saat kendaraan beroperasi," jelas Fisa. "Berbeda dengan tapak ban, area dinding dan bahu tidak dilindungi sabuk baja (steel belt). Kerusakan di area ini mengindikasikan putusnya atau robeknya benang penguat ban. Meskipun ditambal atau dijahit, proses tersebut tidak dapat menyamai kompleksitas dan sterilitas proses manufaktur ban yang sebenarnya, termasuk pemanasan karet khusus yang digunakan dalam pembuatan ban."

Proses penambalan, lanjut Fisa, hanya memberikan kesan visual karet yang menyatu. Namun, integrasi material di bagian dalam dan ikatannya dengan benang penguat masih dipertanyakan. "Proses pemanasan (press) selama 2 jam mungkin membuat tampak menyatu, namun belum tentu terintegrasi sempurna di bagian dalam dan dengan benang. Ini dapat mengurangi integritas struktural dinding ban dan meningkatkan risiko kecelakaan, terutama dalam kondisi tekanan angin kurang, beban penuh, dan kecepatan tinggi."

Kesimpulannya, meskipun terkesan praktis dan ekonomis, menambal ban di bagian dinding menyimpan risiko keselamatan yang signifikan. Proses penambalan yang tidak sempurna dapat menyebabkan dinding ban melemah dan berpotensi mengakibatkan kecelakaan. Penggantian ban yang rusak adalah solusi paling aman dan bijaksana untuk menghindari risiko yang lebih besar di jalan raya. Prioritas utama adalah keselamatan berkendara, bukan sekadar penghematan biaya.

Berikut poin penting yang perlu diingat: * Dinding ban dan bahu ban mengalami flexing konstan saat berkendara. * Dinding dan bahu ban tidak dilindungi sabuk baja. * Penambalan tidak dapat menyamai proses manufaktur ban yang kompleks. * Penambalan dapat mengurangi integritas struktural dinding ban. * Risiko lebih besar pada kondisi tekanan angin rendah, beban penuh, dan kecepatan tinggi. * Penggantian ban adalah solusi paling aman.