Ancaman Houthi: Retaliasi Terhadap Kapal Kargo AS di Laut Merah Pasca Serangan Udara AS di Yaman

Ancaman Houthi: Retaliasi Terhadap Kapal Kargo AS di Laut Merah Pasca Serangan Udara AS di Yaman

Serangan udara Amerika Serikat (AS) di Yaman telah memicu ancaman balasan dari kelompok pemberontak Houthi. Dalam sebuah pidato yang disiarkan secara nasional, pemimpin Houthi, Abdulmalik al-Huthi, menyatakan komitmen kelompoknya untuk menargetkan kapal-kapal kargo AS di Laut Merah sebagai bentuk pembalasan atas serangan tersebut. Pernyataan ini menandai peningkatan signifikan dalam eskalasi konflik yang tengah berlangsung di Yaman.

Serangan udara AS, yang terjadi di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, dilaporkan telah menewaskan 31 orang dan melukai lebih dari 100 warga sipil Yaman, menurut pejabat Houthi. Insiden ini dinilai sebagai pemicu utama ancaman retaliasi yang disampaikan oleh al-Huthi. Ia juga menyerukan demonstrasi besar-besaran yang melibatkan “sejuta orang” di seluruh wilayah yang dikuasai oleh kelompok Houthi sebagai bentuk protes dan pernyataan perlawanan terhadap campur tangan AS.

Al-Huthi dengan tegas menyatakan bahwa AS akan menghadapi konsekuensi atas tindakan agresifnya. “Amerika sekarang akan dikenai embargo selama melanjutkan agresinya,” tegasnya. Ancaman tersebut tidak hanya terbatas pada embargo, Houthi juga menyatakan akan menargetkan kapal induk dan kapal perang AS, serta melarang kapal-kapal AS beroperasi di wilayah perairan yang mereka kuasai. Ia bahkan mengancam akan mengambil langkah-langkah eskalasi tambahan jika serangan AS terus berlanjut.

Ancaman ini menimbulkan kekhawatiran serius terhadap stabilitas kawasan Laut Merah, yang merupakan jalur pelayaran penting dunia. Sebelum gencatan senjata di Gaza bulan Januari, Houthi telah melancarkan serangan terhadap pengiriman Israel di Laut Merah. Ancaman terhadap kapal kargo AS ini dapat mengganggu jalur pelayaran yang membawa sekitar 12% lalu lintas pengiriman global, berpotensi memicu lonjakan harga komoditas dan ketidakstabilan ekonomi global.

Demonstrasi besar-besaran yang direncanakan oleh Houthi pada tanggal 17 Maret 2025, bertepatan dengan peringatan kemenangan militer Nabi Muhammad dalam Pertempuran Badar, diharapkan akan meningkatkan tensi politik. Al-Huthi menyerukan para pendukungnya untuk berpartisipasi dalam demonstrasi tersebut di Sanaa dan provinsi-provinsi lainnya sebagai bentuk dukungan terhadap perlawanan Houthi dan penolakan atas intervensi AS di Yaman.

Situasi ini menuntut perhatian serius dari komunitas internasional. Eskalasi konflik di Yaman berpotensi menimbulkan dampak regional dan global yang signifikan. Penting bagi semua pihak yang terkait untuk mencari solusi damai dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk situasi dan mengancam keamanan maritim global.

Daftar Poin Penting:

  • Serangan udara AS di Yaman menewaskan 31 orang dan melukai lebih dari 100 orang.
  • Houthi mengancam akan membalas dengan menargetkan kapal kargo AS di Laut Merah.
  • Ancaman mencakup embargo terhadap AS dan penargetan kapal induk serta kapal perang AS.
  • Demonstrasi besar-besaran direncanakan oleh Houthi pada 17 Maret 2025.
  • Ancaman ini dapat mengganggu jalur pelayaran utama Laut Merah yang vital bagi perdagangan global.