Ibu Hamil Tujuh Bulan Jadi Korban Banjir Rawajati, Harap-harap Cemas di Tengah Bencana
Ibu Hamil Tujuh Bulan Jadi Korban Banjir Rawajati, Harap-harap Cemas di Tengah Bencana
Banjir yang melanda permukiman di RT 02, RW 07, Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan, pada Selasa, 4 Maret 2025, menyisakan kepedihan mendalam bagi warga, terutama bagi Dini (36). Wanita yang tengah mengandung buah hati di usia kehamilan tujuh bulan ini menjadi salah satu korban banjir yang menerjang kawasan tersebut. Air bah yang datang secara tiba-tiba menenggelamkan rumahnya hingga hanya menyisakan atap yang terlihat di atas permukaan air. Kejadian ini terjadi setelah sebelumnya air sempat surut pada sore hari, memberikan secercah harapan bagi Dini dan warga lainnya untuk membersihkan rumah dari genangan lumpur.
"Sungguh sedih, apalagi ini bulan puasa dan saya sedang hamil tujuh bulan," ungkap Dini saat ditemui di lokasi pengungsian. Ia menceritakan bagaimana air Kali Ciliwung meluap dengan cepat dan kembali menggenangi rumahnya pada pukul 04.00 WIB dini hari. Meskipun sempat membersihkan rumahnya setelah air surut pada pukul 17.30 WIB, upaya tersebut sia-sia karena banjir datang kembali dengan intensitas yang lebih tinggi. Kejadian ini menimbulkan kecemasan dan keprihatinan bagi Dini, yang harus menghadapi bencana alam di tengah kondisi kehamilannya yang rentan.
Dini menjelaskan bahwa banjir besar seperti ini biasanya terjadi di Rawajati setiap lima tahun sekali. Ia menyadari bahwa banjir merupakan fenomena alam yang sulit dihindari, namun tetap merasa kecewa dengan kurang efektifnya berbagai upaya pengendalian banjir, termasuk sodetan yang telah dibangun. "Harapannya, ya sudahlah kalau bencana alam, susah mau diapain juga. Banjir memang sulit dihindari karena faktor alam. Sodetan sudah banyak, tapi tetap saja tidak berfungsi optimal, tetap banjir besar," jelasnya dengan nada pasrah namun tetap berharap.
Di tengah kesulitan yang dihadapinya, Dini bersyukur atas bantuan kemanusiaan yang telah diterimanya. Bantuan makanan, perlengkapan bayi, dan kasur dari Kementerian Sosial memberikan sedikit kelegaan di tengah penderitaannya. Namun, pengalaman ini tentunya meninggalkan trauma mendalam bagi Dini dan warga Rawajati lainnya. Kejadian ini menjadi pengingat penting akan perlunya peningkatan kesiapsiagaan dan langkah-langkah konkret dalam penanggulangan bencana banjir di Jakarta.
- Kondisi Dini: Hamil tujuh bulan, menjadi korban banjir, mengungsi.
- Lokasi Banjir: RT 02, RW 07, Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan.
- Penyebab Banjir: Luapan Kali Ciliwung.
- Frekuensi Banjir: Terjadi setiap lima tahun sekali.
- Bantuan: Diterima bantuan makanan, perlengkapan bayi, dan kasur dari Kemensos.
- Perasaan Dini: Sedih, cemas, pasrah, namun bersyukur atas bantuan yang diterima.
- Infrastruktur: Sodetan dinilai kurang efektif mengatasi banjir.