Kementerian Transmigrasi: Pengembangan Barelang sebagai Model Transmigrasi Terintegrasi dan Berkelanjutan
Kementerian Transmigrasi: Pengembangan Barelang sebagai Model Transmigrasi Terintegrasi dan Berkelanjutan
Kementerian Transmigrasi (Kementrans) tengah fokus mengembangkan wilayah Batam, Rempang, dan Galang (Barelang) di Kepulauan Riau sebagai percontohan program transmigrasi terintegrasi. Inisiatif ini diungkapkan Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman Suryanagara, usai audiensi dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy, pada Jumat, 14 Maret 2025. Langkah ini diyakini akan menjadi model pembangunan ekonomi baru yang berkelanjutan, menarik investasi signifikan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu kunci keberhasilan proyek ini adalah potensi ekonomi daerah, khususnya keberadaan pasir silika di Rempang yang diproyeksikan akan menarik investasi hingga Rp 200 triliun untuk pembangunan pabrik kaca. Kementrans berencana memulai proyek percontohan ini di Rempang dalam waktu dekat. "Kami akan segera melaksanakan proyek percontohan untuk menjadikan Rempang sebagai kawasan transmigrasi terintegrasi ekonomi," tegas Menteri Iftitah dalam keterangan tertulis pada Minggu, 16 Maret 2025. Proyek ini tidak hanya fokus pada pemindahan penduduk, tetapi juga pada pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Kementerian Transmigrasi menekankan transformasi program transmigrasi, berfokus pada pembangunan kewilayahan terintegrasi secara ekonomi. Selain itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan penguatan konektivitas antar daerah juga menjadi prioritas utama. Hal ini sejalan dengan upaya untuk membangun kawasan transmigrasi yang mandiri dan berkelanjutan, berkontribusi pada perekonomian nasional, serta mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia. Kolaborasi erat dengan Bappenas menjadi kunci dalam memastikan keselarasan program transmigrasi dengan rencana pembangunan nasional.
Lebih lanjut, Menteri Iftitah menjelaskan bahwa program transmigrasi, setelah kementerian ini diaktifkan kembali, memainkan peran penting dalam pembangunan nasional. Program ini terbukti mampu memobilisasi penduduk dan menciptakan pusat-pusat ekonomi baru. Dengan perencanaan matang dan koordinasi yang baik, diharapkan kawasan transmigrasi dapat menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. Program ini juga direncanakan akan melibatkan para akademisi melalui program 'Transmigrasi Patriot' untuk mempercepat pengembangan kawasan.
Menanggapi rencana Kementrans, Menteri Rachmat Pambudy memberikan apresiasi tinggi. Beliau melihat potensi transmigrasi sebagai model pembangunan ekonomi masa depan. Beliau juga menekankan pentingnya pendekatan yang holistik, tidak hanya menyediakan perumahan, tetapi juga fasilitas pendidikan, layanan kesehatan, dan rekreasi untuk menjamin keberlanjutan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di kawasan transmigrasi. "Membangun kawasan dan ekosistem baru yang meningkatkan kesejahteraan harus ditindaklanjuti. Tidak hanya rumah dan tempat kerja, tetapi juga pendidikan, kesehatan, dan rekreasi, merupakan pembangunan nasional berkelanjutan yang dapat diimplementasikan di kawasan transmigrasi," ujar Menteri Rachmat.
Kementerian Transmigrasi berkomitmen untuk memastikan keberhasilan program ini melalui perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang terkoordinasi dengan berbagai pihak terkait. Suksesnya program ini diharapkan akan menjadi contoh bagi pengembangan kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Daftar Fasilitas Terintegrasi (Rencana): * Perumahan * Tempat Kerja (Pabrik Kaca) * Fasilitas Pendidikan * Layanan Kesehatan * Fasilitas Rekreasi