Curah Hujan Tinggi Picu Ambruknya Tembok Penahan Tanah di Cikajang, Garut; Dua Warga Terluka

Curah Hujan Tinggi Picu Ambruknya Tembok Penahan Tanah di Cikajang, Garut; Dua Warga Terluka

Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu malam, 15 Maret 2025, dilanda peristiwa nahas. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari mengakibatkan ambruknya sebuah tembok penahan tanah (TPT). Material bangunan yang runtuh menimpa sebuah rumah semipermanen di Kampung Pasirpari, Desa Simpang, menyebabkan dua orang penghuninya mengalami luka-luka. Korban yang mengalami cedera adalah Supri (41) dan anaknya, Fajar (4).

Menurut keterangan Kapolsek Cikajang, AKP Patri Arsono, hujan intensitas tinggi yang berlangsung sejak siang hingga sore hari menjadi pemicu utama ambruknya TPT tersebut. Jarak TPT yang hanya sekitar satu meter dari rumah korban membuat dampaknya sangat signifikan. Material tanah dan bebatuan yang longsor langsung menghantam bangunan tempat tinggal korban, menyebabkan kerusakan parah pada konstruksi rumah.

"Hujan deras yang terjadi kemarin mengakibatkan tanah di sekitar tembok penahan tanah menjadi jenuh air dan akhirnya tidak mampu menahan beban lagi," jelas AKP Patri Arsono dalam keterangannya kepada awak media pada Minggu, 16 Maret 2025. Ia menambahkan bahwa kedua korban telah langsung dievakuasi ke Puskesmas Cikajang untuk mendapatkan perawatan medis. Kondisi terkini kedua korban belum dapat dipastikan secara detail.

Tim gabungan yang terdiri dari unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan aparat kepolisian setempat langsung bergerak cepat untuk melakukan penanganan pasca-bencana. Langkah-langkah evakuasi dan penyelamatan korban telah berhasil dilakukan dengan efektif. Saat ini, fokus penanganan tertuju pada langkah-langkah berikutnya untuk memastikan keselamatan warga dan meminimalisir potensi dampak lebih lanjut.

Selain evakuasi dan perawatan medis, upaya pembongkaran rumah korban juga telah direncanakan. Kondisi rumah korban yang mengalami kerusakan parah akibat tertimpa material longsoran dinilai sudah tidak layak huni dan berpotensi membahayakan keselamatan penghuninya. Pembongkaran ini akan dilakukan guna mencegah potensi kecelakaan susulan.

Tragedi ini menjadi pengingat penting akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama di wilayah yang rentan terhadap longsor. Musim hujan yang masih berlangsung memerlukan peningkatan kewaspadaan dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk upaya mitigasi bencana yang lebih intensif di daerah rawan bencana. Pemantauan kondisi TPT di berbagai wilayah juga perlu diperketat guna mencegah kejadian serupa.

Pihak berwenang menghimbau masyarakat untuk selalu waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam. Masyarakat diimbau untuk segera melaporkan setiap kejadian bencana kepada pihak berwajib agar dapat ditangani secara cepat dan tepat.

Berikut beberapa poin penting yang perlu menjadi perhatian:

  • Kerusakan Rumah: Rumah korban mengalami kerusakan parah dan harus dibongkar.
  • Korban Luka: Dua warga mengalami luka-luka dan telah dievakuasi ke Puskesmas.
  • Penyebab Bencana: Hujan deras menyebabkan tanah jenuh air dan TPT ambruk.
  • Tanggap Darurat: Forkopimcam, Tagana, dan Kepolisian setempat terlibat dalam penanganan kejadian.
  • Pentingnya Kewaspadaan: Kejadian ini menjadi pengingat penting akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama di musim hujan.