Banjir Kembali Rendam Perumahan Permata Bekasi, Warga Mengungsi dan Menuntut Perbaikan Infrastruktur
Banjir Kembali Rendam Perumahan Permata Bekasi, Warga Mengungsi dan Menuntut Perbaikan Infrastruktur
Perumahan Permata Bekasi 2 di Bekasi Timur, Jawa Barat, kembali terendam banjir dengan ketinggian mencapai satu meter pada Selasa (4/3/2024). Banjir yang hampir sepinggang orang dewasa ini membenamkan sejumlah rumah dan memaksa warga, termasuk Dayana, untuk mengungsi ke area aman di depan kompleks perumahan. Kejadian ini mengingatkan warga akan peristiwa banjir besar yang melanda kawasan tersebut pada awal tahun 2020.
Dayana, seorang warga yang rumahnya terendam, menjelaskan bahwa air mulai menggenang sejak hujan deras mengguyur kawasan tersebut dari malam hingga pagi hari. Luapan kali di dekat perumahannya memperparah kondisi tersebut, sehingga air yang awalnya bening berubah menjadi cokelat keruh, layaknya banjir yang terjadi lima tahun lalu. "Rumah saya memang lebih tinggi dari jalan sekitar 80 cm, tetapi air sudah masuk 20 cm ke dalam rumah," ungkap Dayana. "Jadi total ketinggian air di depan rumah sekitar satu meter. Ini persis seperti kejadian tahun 2020, sebelumnya kalau hujan tidak pernah separah ini." Ia menambahkan, hingga siang hari, genangan air belum menunjukkan tanda-tanda surut, menunjukkan adanya indikasi permasalahan pada sistem drainase di kawasan tersebut. "Aliran air seperti tidak berjalan normal," keluhnya.
Kondisi ini memaksa banyak warga untuk mengungsi, meninggalkan rumah mereka yang terendam. Dayana menggambarkan kepanikan warga menghadapi situasi ini, terutama mengingat pengalaman buruk banjir 2020. "Rata-rata warga mengungsi ke depan kompleks. Kondisinya tidak memungkinkan untuk bertahan di rumah," jelasnya. Ketiadaan bantuan dari pihak berwenang hingga siang hari semakin menambah keprihatinan warga. Dayana mengungkapkan, pengalaman lima tahun lalu menunjukkan bahwa bantuan baru datang setelah banjir mulai surut. "Sampai sekarang belum ada bantuan apa-apa. Waktu 2020, kompleks dibiarkan sampai surut baru datang bantuan, padahal banyak lansia. Kali ini pun warga terpaksa saling membantu dengan alat seadanya untuk membantu lansia," tuturnya. Ia menduga, lambannya bantuan karena kawasannya dianggap bukan prioritas penanganan banjir, mengingat ada wilayah lain yang lebih sering terdampak.
Kejadian ini menggarisbawahi perlunya evaluasi dan perbaikan infrastruktur drainase di Perumahan Permata Bekasi 2. Banjir yang terjadi berulang kali dengan intensitas tinggi menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem pengelolaan air di kawasan tersebut. Kejadian ini menjadi sorotan dan menuntut respon cepat dari pemerintah daerah untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa di masa depan dan memastikan keselamatan serta kesejahteraan warga.
- Kondisi Infrastruktur: Sistem drainase yang kurang memadai diduga menjadi penyebab utama banjir berulang di Perumahan Permata Bekasi 2.
- Tanggapan Pemerintah: Lambatnya respon pemerintah dalam memberikan bantuan dan menangani masalah banjir menjadi sorotan.
- Dampak Sosial: Banjir menyebabkan warga mengungsi dan mengalami kerugian materiil, serta menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan, terutama bagi lansia.
- Perbandingan dengan Banjir 2020: Peristiwa banjir kali ini serupa dengan banjir 2020, yang menunjukkan kurangnya perbaikan infrastruktur selama lima tahun terakhir.
- Koordinasi dan Kesiapsiagaan: Perlu adanya koordinasi antar instansi terkait dan peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir di masa mendatang.