Industri Pembiayaan Hijau di Indonesia: Pertumbuhan Pesat Pembiayaan Kendaraan Listrik Capai Rp 16,63 Triliun

Industri Pembiayaan Hijau di Indonesia: Pertumbuhan Pesat Pembiayaan Kendaraan Listrik Capai Rp 16,63 Triliun

Data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan lonjakan signifikan dalam pembiayaan kendaraan listrik di Indonesia. Hingga Desember 2024, penyaluran pembiayaan dari sektor multifinance untuk kendaraan listrik telah mencapai angka Rp 16,63 triliun. Angka ini mencerminkan komitmen industri jasa keuangan dalam mendukung transisi energi berkelanjutan di Indonesia dan sejalan dengan strategi pemerintah untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik nasional.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM, dan LJK Lainnya OJK, Agusman, menyatakan bahwa pertumbuhan ini merupakan indikator positif. Menurutnya, capaian Rp 16,63 triliun atau 3,31 persen dari total piutang pembiayaan sektor tersebut menunjukkan potensi besar yang masih dapat digali. “Dengan dukungan pemerintah yang berkelanjutan dalam membangun ekosistem kendaraan listrik, kami optimistis pertumbuhan ini akan terus berlanjut dan bahkan meningkat di masa mendatang,” ujar Agusman dalam keterangan tertulisnya.

Lebih lanjut, Agusman menekankan bahwa tren positif ini turut mendorong percepatan terbentuknya pembiayaan hijau (green financing) di Indonesia. Pertumbuhan sektor ini menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon dan berkontribusi pada upaya global dalam mengatasi perubahan iklim. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mendorong investasi di sektor energi terbarukan dan mendukung industri otomotif ramah lingkungan.

Secara keseluruhan, sektor pembiayaan menunjukkan kinerja yang positif. Piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan (PP) mencatatkan pertumbuhan 6,04 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Januari 2025. Meskipun angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada Desember 2024 yang mencapai 6,92 persen yoy, namun tetap menunjukkan tren positif. Total piutang pembiayaan mencapai Rp 504,33 triliun, dengan kontribusi signifikan dari pertumbuhan pembiayaan investasi yang naik 10,77 persen yoy. Pertumbuhan ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia dan potensi sektor-sektor strategis, termasuk industri kendaraan listrik.

Faktor Pendukung Pertumbuhan:

  • Dukungan Pemerintah: Kebijakan pemerintah yang mendorong penggunaan kendaraan listrik, seperti insentif pajak dan subsidi, telah menciptakan pasar yang lebih atraktif bagi investasi di sektor ini.
  • Kesadaran Lingkungan: Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup turut mendorong minat terhadap kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.
  • Inovasi Teknologi: Perkembangan teknologi baterai dan infrastruktur pendukung kendaraan listrik telah meningkatkan daya saing dan daya tarik kendaraan listrik.
  • Investasi Asing: Aliran investasi asing ke sektor ini juga memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan pembiayaan kendaraan listrik.

Ke depan, OJK akan terus memantau perkembangan sektor pembiayaan kendaraan listrik dan memastikan sektor ini tetap terjaga stabilitasnya serta tetap mendukung tercapainya target pemerintah untuk mengurangi emisi karbon dan mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Peran OJK dalam mendorong pertumbuhan pembiayaan hijau akan semakin krusial dalam mewujudkan transisi energi yang adil dan berkelanjutan di Indonesia.