Gunung Kerinci Naik Status Waspada: Pendakian Ditutup Sementara Akibat Peningkatan Aktivitas Vulkanik

Gunung Kerinci Ditutup Sementara: Ancaman Erupsi dan Peningkatan Aktivitas Vulkanik

Aktivitas vulkanik Gunung Kerinci di Jambi kembali meningkat, memaksa Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengeluarkan rekomendasi penutupan sementara jalur pendakian. Keputusan ini diambil menyusul deteksi peningkatan signifikan aktivitas kegempaan di gunung berapi tersebut. Rekomendasi penutupan area ini berlaku efektif segera dan bertujuan untuk melindungi keselamatan para pendaki dan masyarakat sekitar.

Kepala Badan Geologi, Muhamad Wafid, menjelaskan bahwa zona larangan mencakup radius tiga kilometer dari kawah puncak Gunung Kerinci. Bahaya utama yang mengintai saat ini adalah potensi pelepasan gas vulkanik dengan konsentrasi tinggi dan ancaman lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi mendadak. Hal yang perlu diperhatikan adalah potensi erupsi ini dapat terjadi tanpa didahului tanda-tanda peningkatan aktivitas yang signifikan, sehingga kewaspadaan ekstra menjadi sangat penting.

Data pemantauan dari Pos Pengamatan Gunung Api Kerinci di Kersik Tuo, Kayuaro, Jambi, menunjukkan adanya peningkatan aktivitas vulkanik. Meskipun hembusan gas yang teramati didominasi uap air tanpa material batuan atau abu, data seismik menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan. Hingga Sabtu dini hari pukul 00.00 WIB, tercatat 20 kejadian gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo maksimum 6-25 mm dan durasi 6-25 detik. Gempa vulkanik dalam juga tercatat sebanyak 15 kejadian, dengan amplitudo maksimum 9-40 mm dan durasi 9-25 detik. Tremor menerus juga terdeteksi sejak pukul 20.43 WIB dengan amplitudo maksimum 0,5-1 mm.

Data periode 1-15 Maret menunjukkan dominasi gempa hembusan dengan total 1003 kejadian. Selain itu, tercatat pula 2 gempa vulkanik dangkal, 1 gempa vulkanik dalam, dan 17 gempa tektonik jauh. Meskipun status Gunung Kerinci masih berada pada Level II (Waspada), peningkatan aktivitas ini membutuhkan tindakan pencegahan untuk meminimalisir risiko. Oleh karena itu, rekomendasi penutupan jalur pendakian merupakan langkah yang krusial.

Badan Geologi menghimbau masyarakat dan wisatawan untuk mematuhi rekomendasi ini dan tidak menyebarkan informasi yang tidak terverifikasi. Kerjasama dengan BNPB, BMKG, kementerian/lembaga terkait, dan pemerintah daerah terus dilakukan untuk memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi terkini kepada publik. Masyarakat diminta untuk selalu mengikuti arahan dari petugas berwenang dan tetap waspada terhadap potensi bahaya erupsi Gunung Kerinci.

Berikut poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Penutupan jalur pendakian: Radius 3 km dari kawah puncak Gunung Kerinci.
  • Bahaya utama: Gas vulkanik konsentrasi tinggi dan lontaran batuan.
  • Aktivitas kegempaan: Peningkatan signifikan gempa vulkanik dangkal dan dalam.
  • Status Gunung Kerinci: Level II (Waspada).
  • Himbauan: Patuhi rekomendasi, hindari informasi tidak benar, dan ikuti arahan petugas berwenang.